Afrika

Kalangan Kristen Koptik di Mesir merasa sangat berbahagia dengan pemerintah Mesir yang dikendalikan oleh militer kudeta. Bahkan mereka meyakini bahwa presiden kudeta, Abdul Fattah As-Sisi, adalah seorang rasul atau utusan dari langit.

Pihak-pihak di Eropa yang membenci Islam disebutkan memanfaatkan tragedi serangan teroris ke kantor media Charlie Hebdo di Perancis untuk menyuburkan kembali islamphobia di seluruh dunia, khususnya kawasan tersebut.

Perhatian publik Tunisia cukup tersita oleh berita eksekusi mati dua wartawannya Sofwan Al-Syuraby dan Nazir Al-Qithary (ejaan latin Tunisia: Sofiene Chourabi dan Nadhir Guetari) oleh jaringan radikal ISIS di Libya baru-baru ini.

PM Maroko, Abdelillah Benkirane, menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada Presiden Perancis terkait serangan teroris terhadap media Charlie Hebdo.

Warga Maroko yang menggantungkan nasibnya di sektor pariwisata akhirnya bernafas lega setelah Perancis mencabut larangan berkunjung warganya ke Maroko.

"Semua ulama bersorban itu diam seribu bahasa. Tidak ada satu pun yang berani meminta As-Sisi untuk takut kepada Allah dan mengajaknya mengamalkan Al-Qur’an. Tidaklah demikian ulama yang berjuang mempertahankan agamanya.”

Sebanyak 13 pekerja Kristen Koptik dari Mesir dibebaskan setelah ditangkap di Libya, kata seorang tokoh masyarakat Libya di Sirte.

Aktivis dakwah Islam di Mesir, Syaikh Wagdi Ghoneim, menyerang presiden kudeta di Mesir, Abdel Fattah As-Sisi, dengan tuduhan memerangi Islam dan memerangi agama.

Ketua tim PBB untuk menanggulangi Ebola, Anthony Banbury, mengatakan bahwa Ebola akan berakhir mewabah pada tahun 2015.

Secara mengejutkan pemberitaan saluran TV 1 Maroko (TV pemerintah) menyebutkan Presiden Mursi adalah Presiden Mesir yang sah melalui pemilu yang demokratis.