Topic
Home / Mohamad Khaidir (halaman 3)

Mohamad Khaidir

Alumni Universitas Tadulako Sulawesi Tengah, Penulis Lepas, Trainer Nasional Faktor Destruktif Remaja Kemenpora RI, Trainer Nasional Character Building Kemenpora RI, Aktif di KAPMEPI Sulawesi Selatan.

Wajah, Dagu, Serta Sujudmu

Sekarang, tundukkan secara perlahan wajah dan dagumu ke bumi, sadari bahwa engkau tak ada apa-apanya di bumi Allah yang terlalu luas ini, tumbuhkanlah keinginan belajar dan mulailah tarbiyah, mulailah menghadiri majelis-majelis halaqah serta majelis-majelis ilmu yang akan menyelamatkan hidupmu. Dakwah sejatinya adalah seruan dan ajakan terbaik yang pernah ada di muka bumi ini, satu saja yang terenyuh hatinya untuk tersadar, satu saja orang yang mendapat hidayah melalui perantaramu, satu saja orang yang ter-rekrut untuk bergabung menjadi pejuang dakwah bersamamu dan barisan dakwah ini, maka itu lebih baik dari onta merah, lebih baik dari seluruh penjuru dunia, lebih baik dan segala apa yang ada di langit dan di bumi ini.

Baca selengkapnya »

Kepada Siapa Engkau Mesti Cemburu?

Kepada siapa engkau mesti cemburu? Jawabannya adalah, kepada Allah Swt. hendaknya kita mesti cemburu. Sebagai bukti cinta sejati kepada hanya satu kekasih, kekasih yang berhak memperoleh kecemburuan itu, the One and Only, kepada Allah Swt. Di akhir tulisan ini, sungguh elok apabila kita merenungi pesan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Beliau berpesan, Allah Swt. akan sangat cemburu kepada hamba yang di dalam hatinya tidak terdapat rasa cinta, takut, dan harap kepada-Nya. Terlebih apabila hati tersebut diisi oleh sesuatu selain-Nya.

Baca selengkapnya »

The Power of Mentoring

The power of mentoring, mampu mengantarkan orang-orang yang masih konsisten mengikuti proses mentoring tersebut menuju kebahagiaan yang hakiki. The power of mentoring bukan sekedar berbicara tentang kemenangan dakwah kampus semata, tetapi bagaimana caranya kemenangan dakwah tersebut mewujud nyata dalam diri-diri mereka. Mereka yang senantiasa berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan segala kelemahan mereka sebagai manusia biasa.

Baca selengkapnya »

Tarbiyah Madal Hayah, Jangan Berhenti Kawan!

Jangan berhenti kawan! Boleh jadi, kita adalah orang- orang yang rajin mengikuti mentoring saat menjadi mahasiswa, namun pada saat menjadi alumni malah menjadi malas untuk hadir di liqa’. Seharusnya, kita menyadari bahwa pertemuan pekanan tersebut adalah kebutuhan diri kita dan untuk kebaikan diri kita sendiri. Jangan pernah berhenti kawan! Jangan berhenti untuk belajar! Karena tarbiyah mengajari kita begitu banyak hal, termasuk tentang tarbiyah madal hayah, bahwa proses tarbiyah berlangsung sepanjang hidup kita.

Baca selengkapnya »

Dakwah Kampus Itu Sensasi Inspirasi!

Sensasi inspirasi ini terlihat sangat ideal bila disandingkan dengan realitas kemasyarakatan yang ada. Tetapi, teruslah bergerak mengejar keidealan tersebut! Kapan lagi ada peluang untuk menjadi semakin baik kalau bukan sekarang? Sekali lagi karena perubahan adalah keniscayaan. Apa anda akan betah menjadi orang yang jauh dari Allah sampai akhir hayat? Waktunya bagi dakwah kampus untuk menjadi sensasi inspirasi bagi semua umat manusia, dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan kampus, masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca selengkapnya »

Di Mercusuar Manimbaya Aku Berdiri

Di Mercusuar Manimbaya aku mencoba berdiri setinggi-tingginya di puncaknya, berdiri dengan kapasitas ketinggian seorang hamba yang tak akan sanggup melebihi ketinggian Sang Pencipta. Di Mercusuar Manimbaya aku berdiri menatap denyut nadi alam dari pemandangan sebuah tanjung dan takjub dengan segala apa yang ada di sekitarnya. Di Mercusuar Manimbaya aku menyadari, lalu mencoba menentang zaman yang semakin cenderung pada nilai-nilai sekulerisme dan materialisme, menentang zaman dengan idealisme dan keimanan yang kokoh, dengan penuh keoptimisan mencoba bergerak dengan tetap mengikuti rambu-rambu Rabbani, seperti dinamisnya gerak Sang Penjelajah Arus, seperti besarnya kapasitas pemakai baju zirah yang terbiasa memikul amanah, seperti tingginya keyakinan para penuntas mimpi.

Baca selengkapnya »

Dua Jalan: Sebuah Kritik Ekonomi Konvensional

Rasa optimis untuk menjadi pejuang Ekonomi Rabbani ini sesungguhnya muncul setelah melihat realitas yang ada. Tampaknya muluk-muluk, tetapi berangkat dari keyakinan inilah mereka yakin dengan sebenar-benarnya keyakinan akan jalan yang mereka pilih ini. Mereka beranggapan bahwa sudah semakin nyata terlihat jalan yang tampak di hadapan mereka, tepatnya dua pilihan yang memang salah satunya harus menjadi pilihan, Ekonomi konvensional atau Ekonomi Islam.

Baca selengkapnya »

Masih Mau Mengeluh?

Masih mau mengeluh? Masih mau meratap? Meratap dan mengeluhlah sewajarnya saja, jangan sampai berlebihan dan berlarut-larut dalam kesedihan. Jangan sediakan waktu untuk menaiki panggung ratapan dan berseru tentang kesedihan. Alangkah lebih baiknya engkau mensyukuri nikmat yang telah engkau dapatkan. Betapa indahnya setelah engkau bersyukur dan memahami semua hakikat itu, lalu engkau mendakwahkannya kepada orang-orang di sekitarmu.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization