Topic
Home / Dr. Saiful Bahri, MA

Dr. Saiful Bahri, MA

Alumni Program S3 Jurusan Tafsir dan Ilmu-ilmu Al-Quran, Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir. Ketua PPMI Mesir, 2002-2003. Wakil Ketua Komisi Seni Budaya Islam MUI Pusat (2011-Sekarang). Ketua Asia Pacific Community for Palestine, di Jakarta (2011-Sekarang). Dosen Sekolah Tinggi I�dad Muallimin An-Nuaimy, Jakarta (2011-Sekarang), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) (2013-Sekarang), Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta (2011-2013)

Khutbah Jum’at: Isra Mi’raj, Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsha

Berita penakulukan itu mulai terlihat sejak dipilihnya Masjid Al-Aqsha sebagai tempat transit Nabi Muhammad saw sebelum beliau mi’râj ke langit dan Sidratil Muntaha. Beliau bahkan sempat mendirikan shalat di sana, berjamaah dengan para nabi dan rasul utusan Allah, bertindak sebagai imam mereka. Bukankah Allah juga sanggup memperjalankan beliau secara langsung dari Masjid Al-Haram di Mekah ke Sidratil Muntaha? Mengapa harus melalui Masjid Al-Aqsha?

Baca selengkapnya »

Penjara dan Istana

Cerita Mursi -ibarat sebuah roman- adalah open endingnya. Tak ada yang mampu menebaknya. Semua berharap-harap cemas karenanya. Apakah akan seperti Manderes di Turki; benar-benar berakhir kisahnya atau seperti Mandela dan Erdogan? Hanya Allah yang tahu skenarionya. Tapi para pembela kebenaran dan kejujuran serta pejuang HAM yang bernurani tentu berharap Mursi kembali bernafas dengan cerita baru yang sedang dijalaninya. Sekaligus membuktikan kekuasaan Allah dan menegaskan; bahwa antara istana dan penjara tidaklah dibatasi dan ditentukan oleh kotak suara atau pun pengadilan.

Baca selengkapnya »

Menembus Takdir Kemenangan

Dalam sirah Nabi Muhammad –shallalLâhu ‘alaihi wa sallam– ada sebuah periode yang dikenal dengan sebutan “âm al-huzn” (tahun kesedihan). Di tahun tersebut dua penopang dakwah utama beliau meninggal dunia. Khadijah, istri yang setia dan telah memberikan segalanya untuk mendukung dakwahnya dengan penuh totalitas. Paman beliau –yang meskipun tidak beriman pada …

Baca selengkapnya »

Perang Dua Dunia

Perseteruan yang haq dan batil –sekali lagi- tidaklah terjadi di antara manusia. Karena setan itu menjelma dalam diri makhluk lain juga selain manusia. Setan dalam bentuk jin dan dalam bentuk manusia. Kedua golongan besar tersebut saling menopang kedzaliman yang mereka pertontonkan dan dukung. Maka pertarungan yang kita hadapi adalah pertarungan dua alam. Dan bisa jadi musuh kita adalah mereka yang tak terlihat baik oleh kasat mata.

Baca selengkapnya »

Proxy War

Maka, saatnya kuatkan pilar-pilar soliditas internal untuk kuatkan ketahanan sebagai basic menyiptakan keamanan nasional dan regional serta internasional: tsabat (teguh), perbanyak zikir, taat pada Allah dan Rasul-Nya, mengurangi dan meminimalisir pertikaian dan berbantahan dengan sesame saudara, serta selalu bersabar dalam kondisi apapun.

Baca selengkapnya »

Manajemen Diri, Mengoptimalkan Karunia Allah yang Istimewa

Ketika Allah bersumpah dengan waktu dhuha, maknanya kita mesti mensyukurinya dengan menggunakannya dengan maksimal, sehingga saat malam datang maka sebagaimana sumpah-Nya, malam akan datang dengan tenang. Mengapa ada varian waktu yang banyak, fajar/shubuh, siang, sore, petang, malam? Dan waktu dhuha disebut secara khusus, apa rahasianya? Tatkala pagi datang dengan banyak karunia yang –bahkan- tak kita minta, dan saat Allah bersumpah wash-shubhi idzâ tanaffas, ini artinya Allah berikan nafas-nafas baru untuk memperbaiki apa yang telah lewat. Hari ini adalah hadiah dari Allah (present), sesekali saja lihat masa lalu, sesekali saja lihat ke depan. Konsentrasilah pada pagi ini dengan BERSYUKUR.

Baca selengkapnya »

Tadabbur Surat Al-Buruj (Gugusan Bintang): Para Penggali Parit

Para ahli tafsir sepakat berpendapat bahwa bahwa surat al-Burûjditurunkan di Makkah setelah surat asy-Syams([1]). Surat ini masih membahas dan menekankan masalah aqidah dan penguatan keyakinan tentang hari akhir. Di samping itu tambahan yang ada dalam surat ini selain pembahasan tersebut adalah tentang kisah ashabul ukhdud (para penggali parit) yaitu sebuah cerita tentang pengorbanan dan tebusan jiwa dalam mempertahankan akidah dan iman([2]).

Baca selengkapnya »

Tadabbur Surat Ath-Thariq (yang Datang di Waktu Malam): Datang Pada Malam Hari

Secara etimologi “ath-Thâriq” berarti mengetuk dengan suara yang terdengar keras. Bisa juga dipakai untuk menyebut orang yang berjalan dengan kaki. Dan secara khusus digunakan pada waktu malam, karena umumnya pada malam hari pintu-pintu rumah kebanyakan ditutup. Kemudian makna ini diperluas menjadi apa saja yang terlihat pada waktu malam. Adapun yang dimaksud dalam surat ini sebagian besar pakar tafsir mengartikannya dengan bintang yang muncul di malam hari([2]).

Baca selengkapnya »

Tadabbur Surat Al-Balad (Negeri): Akhir Jalan Mendaki

Menurut jumhur ulama dan ahli tafsir surat Al-Balad diturunkan Allah di Makkah setelah Surat Qâf([1]). Tema surat-surat makkiyah sangat menonjol dalam surat ini. Apalagi secara eksplisit Allah bersumpah dengan negeri kelahiran Nabi Muhammad saw yang tak lain adalah Makkah. Dalam surat ini juga Allah menceritakan kondisi penduduk Makkah yang masih mendustakan agama Allah. Mereka silau dengan kekuatan yang mereka miliki.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization