dakwatuna.com
Kaulah Muslimah itu yang biasa dipanggil ukhti
Kau tatap langit menjingga pada bumi yang sesak oleh masalah.
Kau memeluk kabut di ujung pagi yang juga basah oleh embun kehidupan.
Ditengah riuh dan ramai kota memaksamu berdiri tegap dengan balut pakaian kesederhanaan
Kau kah Muslimah itu?
Perempuan yang menundukkan hati dan pandangan
Pada poros waktu yang berbicara tentang kemegahan dunia
Yang memilih diam dalam senyum palsu pada kaum Adam
Yang tidak menyuarakan kemolekannya pada denting-denting suara
Pada molek manis lembut kosmetika
Pada pita warna-warni untuk menembus kabut pesona zaman
Yang tidak mendongakkan kepala untuk menyirat kehormatan
Ukhti aku cemburu padamu
Aku cemburu dengan ketaatanmu pada Rabbul Izzati
Aku cemburu saat kau mampu bertahan dalam ketaatan
dan menjauh dari yang segala hal yang Rabb kita benci
Ukhti, sungguh aku cemburu padamu
Aku cemburu padamu
Rabbul Izzati pasti sangat menyayangimu ukhti
Ia pasti sangat mencintaimu
Karena ketaatanmu padaNya
Karena sajak-sajak syukur dan ketawadhuanmu
Ukhti aku benar-benar cemburu padamu…
Saat temanmu memilih berpesta
lantas kau habiskan waktumu untuk hal yang dicintai oleh Rabbmu
Tak hiraukan ajakan mereka dan kau sibukkan dirimu
Dengan cinta pada Rabbmu dan Nabi terkasihNya shallallahu’alaihi wasallam
Akulah Muslimah
Sapa aku dalam pakaian cinta dan kesederhanaan
Tapak hidupku telah kucari
Dan aku memilih istiqomah
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: