Menurut Aswany, harimau yang terluka lebih berbahaya karena ia tengah kehilangan kepercayaan dan merasa perlu menyerang semua orang. Demikian kondisi yang tengah dialami oleh diktator Mesir saat ini, As-Sisi, katanya.
Aswany menambahkan, harimau yang terluka tidak akan pernah melupakan lukanya. Harimau ini merasa lebih rentan cedera sehingga merasa perlu menyerang semua orang.
Aswany terkenal sebagai penulis yang sering mengecam kebijakan rezim di Mesir. Saat ini, ia tinggal di Amerika Serikat dan menjadi dosen sastra untuk sejumlah universitas di sana. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: