Dilansir Aljazeera, peresmian kedubes dilakukan pada hari ini, Senin (21/05). Tampak hadir dalam acara tersebut Presiden Paraguay Horacio Cartes dan PM Israel Benyamin Netanyahu.
Pada Senin (14/05) lalu Amerika Serikat membuka secara resmi Kedutaan Besar di Yerusalem. Keputusan ini mengundang kemarahan luas baik di internal Palestina, maupun dunia internasional. Sementara Rabu setelahnya, giliran Guatemala mengikuti langkah tersebut.
Pihak Palestina masih bersikeras bahwa Yerusalem Timur adalah ibu kota negara berdaulat mereka kelak. Dengan keputusan AS tersebut, Palestina menganggap Washington telah gugur dari status sebagai sponsor perdamaian.
Para pendahulu Presiden Donald Trump dan para pemimpin negara-negara Barat menahan diri dalam mengambil tindakan semacam itu. Mereka menganggap, memindahkan kedutaan ke Yerusalem akan merusak seluruh proses perdamaian Palestina-Israel. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: