
dakwatuna.com – London. Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Boris Johnson mengumumkan, negaranya telah mengantongi jaminan dari Arab Saudi terkait bantuan kemanusiaan ke Yaman. Menurutnya, Saudi menjamin bantuan kemanusiaan dapat masuk melalui pelabuhan-pelabuhan Yaman dalam beberapa hari ke depan.
Dilansir Aljazeera.net, Rabu (29/11/2017), hal itu ia sampaikan saat rapat koordinasi terkait Yaman yang dihadiri Menlu Saudi, UEA, Oman. Selain itu, rapat juga dihadiri oleh Wakil Menlu AS serta utusan khusus PBB untuk Yaman. Rapat koordinasi digelar di tengah tekanan pada Inggris. Disebutkan, Inggris disanyalir terlibat dalam melatih pasukan Saudi dalam operasi di Yaman.
Johnson mengatakan, ada kepentingan mendesak terkait bantuan kemanusiaan ke Yaman. Selain adanya upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis, menurutnya, bantuan kemanusiaan juga tetap harus diizinkan masuk melalui pelabuhan Hudaydah. “Ada sejumlah besar manusia yang menderita kelaparan dan kekurangan pasokan medis,” tambahnya.
Krisis kemanusiaan Yaman mendominasi pembicaraan selama rapat tersebut. Jurnalis Aljazeera, Mohamed Moawad melaporkan, rapat menghasilkan pemahaman untuk menyelesaikan krisis Yaman. Sementara bagi pihak konflik yang tidak hadir, akan disampaikan oleh Utusan PBB, Ismail Ould Cheikh Ahmed.
Seperti diwartakan sebelumnya, Saudi dan sekutunya menutup seluruh akses masuk ke Yaman baik darat, laut maupun udara, pada 06 November lalu. Alasan blokade ini, seperti diklaim Saudi, adalah untuk mencegah pasokan senjata untuk milisi Hutsi dari Iran. (whc/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera
Redaktur: William
Beri Nilai: