dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Gaza. Para pegiat medsos Twitter di wilayah Arab saat ini tengah ramai mengangkat tagar #10TahunBlokade sebagai dukungan terhadap pencabutan blokade Gaza yang sudah masuk tahun ke-10. Blokade zalim itu diterapkan Israel sejak tahun 2006 tak lama setelah keluarnya Hamas sebagai pemenang dalam pemilu parlemen yang digelar di Palestina. Sebagaimana yang dikutip laman rassd.com, Selasa (19/1/2016).
Diantara dampak dari blokade tersebut adalah menurunnya produksi lokal di Gaza hingga 50%, kemudian meningkatnya angka pengangguran sebanyak 43%, dan ini merupakan prosentase pengangguran tertinggi yang ada di dunia.
Hal menyedihkan lainnya adalah warga Jalur Gaza terbatas dalam listrik, rata-rata perhari masing-masing wilayah diberi jatah selama 12-16 jam. Disamping itu mereka juga mengalami krisis air bersih. Tercatat dari 90-95% air yang disalurkan ke rumah-rumah di Jalur Gaza masuk katagori tidak layak minum.
Memperingati 10 tahun blokade terhadap Jalur Gaza ini seorang Dai ternama asal Saudi. Dr. Muhammad Al Arifi melalui akun pribadinya di Twitter menuliskan, “Blokade terhadap Jalur Gaza melenyapkan mimpi dari 1,8 juta jiwa penduduk Jalur Gaza. Mereka tidak diberikan hak untuk menjalani pengobatan, mendapat pengajaran, berdagang dan berpergian.” (msy/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Muh. Syarief
