Topic
Home / Pemuda / Pengetahuan / Energi Geotermal

Energi Geotermal

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Gambar 1. (Iskandar)
Gambar 1. (Iskandar)

dakwatuna.com – Sumber energi terbarukan merupakan sebuah isu yang tengah ramai dibicarakan oleh dunia internasional. Mengingat kebutuhan manusia yang tidak terbatas sehingga menjadikan sumber energi pun harus mampu memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat. Energi fosil merupakan sumber energi utama yang banyak digunakan oleh manusia, akan tetapi mengingat efek yang ditimbulkan oleh penggunaan energi fosil banyak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Selain itu listrik juga merupakan energi yang dibutuhkan oleh manusia. Dapat dikatakan bahwa di zaman modern ini, setiap manusia membutuhkan listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Berbagai sumber energi di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Sumber energi tenaga air (PLTA) di Cirata, energi surya (PLTS) di Bali adalah contoh pembangkit sumber energi yang ada di Indonesia. Akan tetapi pasokan energi yang dihasilkan tak memberikan hasil maksimal sehingga saat ini di Indonesia masih tengah mencari energi alternatif terbarukan lain sebagai sarana pemenuhan kebutuhan yang maksimal dan lebih ramah lingkungan.

Gambar 2. (Iskandar)
Gambar 2. (Iskandar)

Banyak para ilmuwan tengah mencoba memanfaatkan reaksi gejala alam yang sekiranya dapat dikonversikan menjadi sebuah energi yang bisa terus dimanfaatkan dalam rentang waktu yang lama. Salah satu sumber energi terbarukan yang kini tengah menjadi perbincangan nasional adalah energi Geotermal. Energi ini merupakan sumber energi yang memanfaatkan panas bumi. Reaksi inti bumi yang semakin terus berlangsung menjadikan suhu bumi semakin meningkat. Mengingat perkembangan teknologi yang semakin canggih dan maju, keadaan ini menjadikan peluang untuk menciptakan sumber energi terbarukan yang mampu memberikan energi besar yang mampu memenuhi kebutuhan energi di negeri ini.

Energi Geotermal merupakan sumber energi yang sangat berpotensi di Indonesia karena struktur lempeng Indonesia yang menjadikan reaksi alam ini terus berlangsung. Menurut Nenny Miryani Saptadi (2001) mendefinisikan energi panas bumi sebagai panas alami di dalam bumi yang terjebak di dekat permukaan untuk diekstrak secara ekonomis. Sebagai negara yang memiliki sejumlah besar gunung api, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki potensi sumber daya energi panas bumi dalam jumlah yang melimpah.

Hal yang menjadi pemicu permasalahan dalam pengembangan sumber daya panas bumi adalah perlunya investasi yang cukup besar, sehingga pengembangannya relatif lambat. Suatu investasi yang cukup besar untuk mengembangkan energi panas bumi di Indonesia. Keunggulan dari sumber daya panas bumi yaitu emisi karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan sangat rendah Rendahnya emisi CO2 yang dimiliki energi panas bumi sebagai salah satu energi terbarukan, mempunyai peluang berkembang dengan mendukung perubahan iklim global seperti penurunan konsentrasi salah satu jenis gas rumah kaca. Gas-gas rumah kaca (GRK) bersifat menyerap sinar infra merah dari sinar matahari yang dipantulkan bumi, pantulan sinar matahari yang berupa gelombang infra merah itu kemudian terperangkap di dalam atmosfer, akibatnya suhu di atmosfer naik, sehingga terjadi peningkatan suhu di bumi dan berpotensi terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.

Kementerian Lingkungan Hidup (2001) mendefinisikan perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang.

Dengan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia diharapakan akan mampu menyelamatkan bumi dari bencana pemanasan global. Pemanfaatan energi panas bumi merupakan langkah tepat guna memberikan pasokan energi ramah lingkungan dan sekaligus upaya penyelamatan bumi. Mengapa harus mencari sumber energi lain kalau di negeri sendiri potensi panas bumi yang melimpah mampu memberikan pemenuhan kebutuhan energi.

Berdasarkan data pertambangan dan energi, total potensi panas bumi di Indonesia mencapai sekitar 27.189 MW(e) dan terbagai atas 9912 MW(e) merupakan kelas cadangan terduga, 728 MW(e) kelas cadangan mungkin dan 2305 MW(e) cadangan terbukti, sisanya sekitar 14244 MW(e) masih merupakan kelas sumber daya spekulatif dan sumber daya hipotesis. Jumlah energi terpasang mencapai 807 MW(e).

Para ahli percaya suhu bumi akan semakin meningkat sesuai kedalamannya. Temperatur pada inti bumi diperkirakan mencapai 4200 0C. Panas yang keluar dari dalam bumi secara terus menerus bergerak dan terpancarkan ke permukaan, jumlah panas yang keluar tersebut setara dengan 42 juta MW termal.

Sejak terbentuknya bumi 4 miliar tahun lalu, bumi selalu dinamis sejalan dengan proses – proses geologi yang terjadi seperti pergerakan lempeng tektonik, pembentukan pegunungan, letusan gunung api, dan gempa bumi. Arus konveksi panas yang terjadi pada mantel bumi akan mengakibatkan terjadi pergerakan yang memisahkan kerak bumi menjadi 12 bagian lempeng dunia. Lempeng tersebut terdiri dari lempeng benua dan lempeng samudera yang bergerak secara terus menerus dengan perlahan. Ketika terjadi pemisahan lempeng samudera maka muncullah retakan – retakan dan membentuk gunung api bawah laut. Saat lempeng samudera dan lempeng benua saling bergerak dan berbenturan, terjadilah penyusupan lempeng samudera di bawah lempeng benua hingga terbentuk palung dan gempa bumi. Kedua lempeng yang berbenturan pada kedalaman tertentu dengan suhu yang tinggi mengakibatkan pelelehan batuan (magma). Cairan magma naik dan menembus kerak bumi serta membawa panas dalam jumlah yang sangat besar dan membentuk jalur gunung api yang sewaktu – waktu dapat meletus dengan dahsyat.

Anugerah potensi alam panas bumi yang ada di Indonesia seharusnya menjadi pilihan utama dalam pengembangan sumber daya terbarukan. Walaupun dana yang dibutuhkan sangat besar, akan tetapi jika hal ini dikembangkan terus – menerus pastilah akan memberikan banyak dampak positif dan menjadi contoh bagi negara lain.

Indonesia yang kaya akan potensi alam seharusnya menjadi negara yang mampu memberikan potensi yang ada untuk kebutuhan negerinya sendiri. Jika melihat gambar persebaran energi geotermal di Indonesia ini, Pulau Jawa merupakan wilayah yang memiliki sumber daya panas bumi paling banyak di Indonesia.

Mengingat Pulau Jawa juga merupakan pulau terpadat di Indonesia yang tentu memerlukan pasokan energi yang cukup besar seharusnya pengembangan sumber daya panas bumi dikembangkan. Di Sumatera pembangunan proyek PLTP Sarulla justru telah lama tertunda pembangunannya selama 20 tahun. Padahal, jika proyek pembangunan ini berhasil, PLTP Sarulla ini mampu berkontribusi dalam pengurangan pemanasan global kurang lebih sebanyak 1 juta ton CO2 per tahun.

Faktor biaya merupakan salah satu penghambat pembangunan sumber daya panas bumi. Biaya ini dapat meliputi biaya survey eksplorasi, biaya pemboran sumur, biaya operasi dan pemeliharaan dan masih banyak biaya lainnya. Akan tetapi dibalik mahalnya biaya investasi pembangunannya, panas bumi yang memiliki rendah emisi dapat membantu mencapai stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat tertentu sehingga dapat dilakukan pencegahan kemungkinan timbulnya hal-hal yang dapat membahayakan makhluk hidup lainnya. Selain itu yang diharapkan adalah dapat merangsang pertumbuhan pembangunan lingkungan yang rendah emisi, dalam hal ini PLTP panas bumi pada suatu negara berkembang dapat meningkatkan teknologi transfer yang ramah lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan atau perkembangan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Pembangunan berkelanjutan ini dapat mendorong:

  1. Pelaksanaan program konservasi energi,
  2. Mendorong pelestarian lingkungan,
  3. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,
  4. Mengurangi pengangguran.

Di era modern saat inilah perlu adanya pengembangan sumber energi terbarukan. Indonesia yang memiliki potensi panas bumi melimpah seharusnya mampu mengembangkannya karena pencarian sumber energi geotermal dan pengembangannya sangat tinggi dilakukan oleh negara kawasan Eropa. Indonesia dengan melimpahnya panas bumi seharusnya menjadi contoh negara yang bisa menerapkan tata keramahan lingkungan.

Proyek sumber energi terbarukan panas bumi harus segera direalisasikan ke penjuru Indonesia, karena semakin cepat penggunaan energi ini maka akan semakin cepat pula emisi karbondioksida di atmosfer akan berkurang. Mengingat pemanasan global yang terus – menerus terjadi, maka hal itu bisa diatasi dengan pemanfaatan energi geotermal sebagai energi alternatif yang sangat tepat dimanfaatkan di era saat ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumber daya panas bumi (geotermal) merupakan sumber energi yang memiliki keunggulan lebih daripada sumber energi yang lain. Keramahan lingkungan berupa rendahnya emisi CO2 yang dihasilkan dapat menjadi sarana mengurangi efek pemanasan global yang menjadi permasalahan internasional. Pembangunan sumber daya terbarukan ini dapat dijadikan langkah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang.

Daftar Pustaka

  1. academia.edu/9686894/Prospek_Energi_Panas_Bumi_di_Indonesia diakses apada 20 April 2015 pukul 19.00 WIB.
  2. geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/Sekilas_tentang_Panas_Bumi.pdf diakses apada 20 April 2015 pukul 17.00 WIB.
  3. greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/geothermal/ diakses apada 20 April 2015 pukul 17.12 WIB.
  4. Sulistyaningsih, Dwita. 2004. Tesis “Kontribusi CDM untuk mendukung pengembangan diversifikasi energi panas bumi (studi emisi CO2 PLTP panas bumi, Garut – Jawa Barat dengan mekanisme CDM dalam Kyoto Protokol). Pasca Sarjana-UI, Ilmu Lingkungan.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Lahir di Kebumen, Desember 1996. Pemuda kampung yang saat ini tengah menempuh pendidikan atas di Universitas Indonesia, jurusan Fisika, FMIPA. Saat ini tengah duduk di semester 3. Di tengah-tengah kesibukannya bercengkerama dengan tugas-tugas perkuliahan dan organisasi di kampus, pemuda yang kerab disapa Iskan ini selalu menyempatkan waktu untuk menulis. Iskandar memang senang menulis. Saat ini tinggal Depok, Jawa Barat.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization