Topic
Home / Berita / Opini / Komunisme Indonesia, Topeng Baru dengan Wajah Lama

Komunisme Indonesia, Topeng Baru dengan Wajah Lama

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Masih dari narasumber pengamat KGB yang sama, disebutkan bahwa KGB juga aktif melakukan kongres. Misalnya, Kongres kesembilan digelar di Cianjur dengan cover pertemuan koperasi, sebagai kelanjutan dari kongres kedelapan di Sukabumi pada tahun 2000. Lalu, kongres kesepuluh di Ngablak (Magelang) yang di hadapan publik pihak tersebut menggunakan cover pelatihan pupuk organik namun di dalamnya terdapat aktivitas yang diduga terkait dengan KGB.

Apakah kampanye “awas KGB” ini berhasil atau tidak hanya bisa kita saksikan nanti di masanya. Namun, informasi yang beredar secara viral di media sosial kita dapat menjadi tolak ukurnya. Ada apa dengan organisasi bernama Partai Demokratik Patriot Indonesia dan Partai Rakyat Pekerja, bagaimana infiltrasi agen-agen KGB ke Ormas dan Orsospol, kiprah tokoh bernama Begug Sastro dan Siswoyo dan seperti apa pertemuan-pertemuan yang mengumpulkan para korban PKI. Semua itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang layak kita nanti jawabannya.

Tentu pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas akan dipungkasi dengan suatu pertanyaan besar. Apakah situasi sosial-politik-ekonomi yang gaduh dan carut marut ini yang menjadi pendekatan keempat dari KGB, yang juga menjadi enabling environment bagi menjamurnya paham KGB, adalah situasi yang tak sengaja terciptakan ataukah sengaja diciptakan? (hatma/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Tenaga ahli untuk business sustainability and locak-regional economic development. Saat ini Hatma sedang berkarya di suatu perusahaan minyak & gas nasional untuk mengelola: CSR, social engineering dan keberlanjutan bisnis (business sustainability) di aset-aset milik perusahaan tersebut. Dengan latar belakang Teknologi Pertanian (UGM) dan Magister Teknik Industri (UII), Hatma yang sedang menempuh pendidikan Ekonomi Islam di IOU (Qatar) ini mendapatkan pengakuan sebagai tenaga ahli di bidang Regional Economic Development dari pemerintah Jerman di 2010. Mengkonsentrasikan diri pada isu tentang business sustainability melalui pendekatan social engineering dan community development, pelbagai pelatihan dan sertifikasi baik di level nasional dan internasional telah diikutinya.

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization