Assalamu’alaikum wr. wb
Yth Dr. Muhammad Iqbal. Saya mau tanya, saya adalah seorang istri yang durhaka sama suami karena saya telah selingkuh. Sekarang saya sedang menjalani masa iddah karena suami saya telah berkata pisah dan cerai. Namun belum diurus ke pengadilan agama.
Saya benar-benar menyesal dan ingin bertobat. Saya juga ingin memperbaiki semuanya, namun suami saya sudah tidak bisa percaya lagi kepada saya. Saya sudah dipulangkan ke rumah orang tua, kini setiap hari saya lakukan buat ibadah, shalat 5 waktu, puasa sunah, shalat taubat, shalat tahajud, dan mengaji. Apa yang harus saya lakukan sekarang?
Terima kasih
DW, Jakarta
Yth ibu DW di Jakarta. Terima kasih sudah menanyakan permasalahan ini kepada kami. Saya cukup salut dengan ibu karena mau mengakui kesalahan dan bertaubat kepada Allah SWT atas dosa perselingkuhan yang sudah Anda lakukan.
Saya bisa memahami perasaan ibu saat ini, tentu saja muncul perasaan menyesal, takut, kesepian dan sedih atas perceraian ini, namun kehidupan ini harus kita jalani, karena tujuan utama dari kehidupan adalah beribadah dan mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Apa yang ibu lakukan saat ini bertaubat setelah dicerai, yaitu bertaubat adalah jalan terbaik, diikuti dengan mengubah sikap, bergaul dengan orang baik dan tidak mengulangi perbuatan tersebut, karena Allah SWT memiliki sifat maha pengasih lagi maha penyayang, dan mengampuni dosa hambanya yang ingin bertaubat.
Mengakui kesalahan adalah sebuah sikap terpuji, ada baiknya ibu juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada suami dan keluarganya serta mengubah perilaku ibu terhadap mereka. Allah Maha Kuasa dan Maha Membolak-balikkan hati manusia. Kalau memang masih bisa disambungkan Allah akan membuka jalan, seandainya memang ditakdirkan bercerai semoga Allah SWT memberikan jodoh yang lebih baik.
Hal yang harus ibu perhatikan ke depan adalah tentang mengendalikan hawa nafsu. Perselingkuhan sejatinya terjadi adalah karena kita tidak bisa mengendalikan nafsu, pandangan mata dan hati dari lawan jenis serta komunikasi yang tidak terbuka dengan pasangan, sehingga ketika ada hal yang kurang puas dengan pasangan kita mudah mengikuti bisikan syaitan dan melakukan perselingkuhan. Menjaga pandangan dan mengendalikan hawa nafsu adalah hal yang penting dan merupakan tuntunan agama.
Ibu juga tidak boleh lama dalam kesedihan karena itu akan mengganggu psikologis Ibu. Setelah semua selesai, segera beraktivitas kembali dan tataplah masa depan yang lebih optimis, mulailah kehidupan baru dan semoga Allah SWT membuka jalan dan memudahkan segala urusan, termasuk jodoh. Ambil hikmah dari semua kejadian, apabila nanti sudah menemukan jodoh, ikhlaslah menerimanya, dalam segala kekurangan dan kelebihannya, banyak bersukur karena tujuan pernikahan adalah dalam rangka beribadah kepada Allah. Aamiin Wallahu’alam.
—
Untuk pertanyaan dan konsultasi psikologi dapat kirimkan langsung melalui email: [email protected]
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: