dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Teheran. Wakil panglima besar Garda Revolusi Iran, Mayjen Hossein Salami, menyebutkan seberapa kuat militer Iran dan koalisinya di Timur Tengah.
Seperti diberitakan Alhayat, Kamis (1/1/2015) hari ini, Salami menyebutkan bahwa koalisi Iran sepakat mengadopsi sistem revolusi Islam dan mobilisasi rakyat. Kekuatan ini, menurutnya, sudah cukup untuk membuat tatanan politik dan keamanan baru di kawasan Timur Tengah.
Salami juga mengatakan, “Saat ini Irak memiliki pasukan besar yang berbasis pada kekuatan rakyat. Kekuatan militer Irak puluhan kali lebih besar dari militer Hizbulah di Libanon. Ideologi militer Irak juga hampir sama dengan revolusi Islam di Iran, yaitu Syiah.”
Selain itu, Salami juga menyebutkan militer Suriah dan Yaman, “Suriah juga mempunyai pasukan sipil yang kuat dan terhubung dengan revolusi Islam Iran. Adapun di Yaman, terdapat pasukan Ansaralah yang mengambil inspirasi dari prinsip-prinsip Republik Islam Iran.”
Lebih lanjut, Salami menerangkan bagaimana Iran menggunakan kekuatan militer untuk menjadi kekuatan penentu di Timur Tengah, “Saat ini revolusi Islam Iran tidak lagi mengandalkan cara penyebaran wawasan yang membangunkan dunia Islam, tapi sudah mulai mengoptimalkan kontak militer untuk mengakhiri kekuasaan asing di kawasan ini.”
Menurutnya, saat ini kawasan Timur Tengah membutuhkan tatanan politik dan keamanan yang baru. Iranlah yang bisa mewujudkan kebutuhan ini. Karena Iran sudah membuktikan kemenangannya melawan musuh, dan memiliki kemampuan berinisiatif dalam membentuk tatanan baru ini. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
