Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Hasan Nasrullah dan Agenda Amerika

Hasan Nasrullah dan Agenda Amerika

Hasan Nasrullah dan Basyar Asad (akkanet.net)
Hasan Nasrullah dan Basyar Asad (akkanet.net)

dakwatuna.com – Damaskus. Dalam pidato di depan pendukungnya akhir-akhir ini, pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrullah mengatakan bahwa Hizbullah dan Basyar Asad telah menang dalam perang, dan agenda Amerika melawan Suriah mulai berguguran.

“Agenda Amerika melawan Suriah mulai berguguran. Agenda ini akan segera jatuh. Suriah akan menang. Poros perlawanan akan menang. Umat tidak akan membiarkan agenda Amerika untuk memaksakan tujuannya kepada mereka.”

Syrian Observatory For Human Rights, Kamis (29/5/2014) memuat artikel Thariq Al-Hamid yang mengomentari pidato Hasan Nasrullah di atas. Menurut Thariq, Nasrullah hanya sedang berjualan hal yang tidak nyata. Agenda Amerika satu-satunya di Timur Tengah adalah perundingan dengan Iran terkait masalah nuklir. Bahkan tak sebatas nuklir saja, tapi juga meliputi hubungan kedua belah pihak secara umum. Dalam hal ini, negara-negara Barat juga bersama Amerika.

Jadi bagaimana mungkin Hizbullah dan Basyar Asad menggagalkan agenda Amerika berdamai dengan Iran yang merupakan penyokong terbesar Hizbullah dan Basyar Asad?

Yang hendak disampaikan Nasrullah, menurut Thariq, hanyalah pesan kepada para pendukungnya bahwa Hizbullah dan Basyar Asad belum kalah. Karena memang kerugian Hizbullah di Suriah sangat besar, demikian juga Basyar yang kehilangan sekitar 30 ribu pasukannya.

Agenda Amerika di Timur Tengah saat ini di antaranya berisi hal yang sangat menguntungkan Iran. Mulai dari penarikan mundur pasukan Amerika dari Irak yang begitu cepat, sehingga Irak menjadi mangsa mudah bagi Iran saat ini. Amerika juga membiarkan Hizbullah dan Iran bisa berperang di Suriah tanpa ada satu kritikan pun padahal terjadi kejahatan perang di Suriah. Amerika juga tidak memperlihakan sikap aktif dan menentukan dalam krisis di Suriah. Semua itu adalah bayaran bagi Iran dalam kerangka perdamaian kedua belah pihak yang saat ini sedang dibangun. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization