Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Karena Kebahagiaan Ibu, Kebahagiaanku Juga

Karena Kebahagiaan Ibu, Kebahagiaanku Juga

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Larut malam meghampiri, waktu mengarah tepat pukul setengah tiga pagi. Suara pelelap tidur semakin terdengar indah berseri-seri seakan tak ingin datangnya pagi.

Gemercik air merintih jatuh dalam balutan tangis wanita cantik , bengkak matanya tak peduli telah menghampiri. Kepala merunduk sembari mengangkat tangan kepada Sang Khalik.

Rasa kantuk yang berlebih membuat mata selalu tertutup. Lantutan ayat suci pun hanyut bagai nada indah dalam mimpi. Setiap malam setiap hari tidak pernah berubah, itulah yang aku nikmati.

Setiap malam aku selalu terbawa akan kenikmatan tidur. Seketika aku bangun dari tidur ternyata suara tangis itupun muncul kembali dari kamar ibu.

Ternyata setiap malam ibu menangis dalam lantunan doanya. Kucuran air mata tak terhindari jatuh dalam pangkuannya. Melihat hal itu seakan mataku pun ikut menangis, namun aku berusaha tegar di hadapan ibu.

Bagaimana tidak, seorang ibu yang setiap hari bekerja dan pasti merasa lelah, letih, masih bisa menyempatkan diri untuk bersujud kepada sang pencipta. Hanya untuk berterima kasih dan berdoa untuk keluarga terutama anaknya.

Dalam doanya terdengar beberapa kata “Ya Allah jagalah anakku, lindungilah dia mudahkanlah urusannya” seketika itu air mataku pun jatuh tak kuat menahan haru dan bangga akan seorang ibu sepertinya, tidak kenal rasa lelah demi anaknya mendapatkan yang terbaik.

Ibu memang seorang wanita yang tiada duanya, tak ada gantinya dan tak ada yang menandinginya dalam hal kasih sayang. Rasa kasih dan sayangnya kepadaku membuatku sangat bersyukur kepada Allah yang telah mengirimkannya untukku di dunia ini.

Ibuku memang bukanlah ‘Superman’ yang selalu kuat menghadapi tantangan dan menolong manusia, namun ibu selalu kuat menghadapiku yang begitu nakal dan dia juga selalu menolongku jika aku terlibat berbagai macam masalah.

Dan ibu bukanlah ‘Batman’ yang menjaga manusia di kegelapan malam akan orang-orang jahat yang menghampiri, namun ibu selalu menjagaku ketika malam datang hingga sang fajar menyingsing.

Ibu juga bukan seorang ‘Raja’ yang punya apapun, namun ibu selalu memberikan apappun yang ia miliki demi seorang anak nakal seperti aku.

Bagiku Dia bagaikan malaikat yang jatuh dari kayangan Surga yang selalu ada untukku dan selalu mendoakanku yang terbaik. Itulah yang membuat hidupku jadi lebih bermakna, lebih indah, lebih tenang dan lebih damai. Wajahnya selalu ceria di hadapanku walau aku tahu raut wajahnya terlihat jelas banyak masalah yang ia sedang hadapi, itu menunjukan betapa inginnya Ibu melihat anaknya gembira.

Ibuku bukan dari keluarga berada dan bukan orang yang berpendidikan tinggi. Ibu hanya lulusan SMP, namun itu semua tidak penting buatku karena walau begitu ibu selalu memberikan pelajaran yang jauh lebih penting yang mungkin tidak diberikan seorang ibu pada umumnya yang berpendidikan.

Ibu selalu berkata kepadaku bahwa “Jadilah orang besar jangan seperti ibu yang tidak bisa kasih kamu apa-apa” sebagai anak, aku sedih sekaligus bangga dengan perkataannya. Sedih karena tahu bahwa dulu ibu ingin sekali menjadi orang yang sukses, dan aku bangga karena tekad kuat seorang ibu yang ingin menjadikan anaknya sukses di masa depan dan tak ingin anaknya sepertinya yang tidak bisa apa-apa.

Ibu juga sering berkata “Semiskin-miskinnya kita, jangan pernah meminta-minta apalagi berhutang selagi kita mampu berusahalah” ini merupakan pesan moral bagiku untuk selalu bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu dan pantang menyerah.

Banyak sekali pesan dari ibu yang niatnya adalah untuk membangunkanku dan tidak lagi terpuruk dalam kehidupan.

Dalam sujud terakhir shalat aku berkata “Ya Allah jangan kau ambil dia sebelum melihatku sukses kelak”.

Tidak ada yang lebih baik dari seorang Ibu, tidak ada yang lebih penting dari seorang ibu dan tidak ada yang lebih sempurna selain mempunyai seorang ibu. Karena kebahagiaan ibu kebahagiaanku.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Pemuda yang lahir di pinggiran Jakarta yang selalu mencoba untuk menemukan kenikmatan dunia dan akhirat

Lihat Juga

Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Figure
Organization