dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Tunisia. Media AS, Wall Street Journal, mempublikasikan sebuah artikel yang ditulis anggota dewan redaksinya, Matthew Kaminski, tentang Pemilihan Presiden yang sedang berlangsung di Tunisia saat ini, sebagaimana dikutip Islam Memo (22/11/2014).
Kaminski menulis bahwa pelajaran penting dari Pilpres Tunisia untuk perkembangan politik negara-negara Arab adalah tidak lagi mengutamakan simbol dan jargon politik, tetapi kemampuan SDM untuk mengelola negara.
Fokus utama tulisan Kaminski adalah profil pemimpin Gerakan An-Nahdhah, Rasyid Al-Ganousyi, yang dinilai memajukan demokrasi di Arab di tengah goncangan politik selama empat tahun terakhir.
Al-Ganousyi dan Gerakan An-Nahdhah dinilai telah menyelamatkan Tunisia dari keterpurukan serupa yang dialami negara-negara Arab lainnya (seperti Mesir, Suriah, dan Yaman).
Di antara langkah yang diambil Gerakan An-Nahdhah dalam rangka menyelamatkan Tunisia adalah menyerahkan pemerintahan kepada kelompok profesional (teknokrat), menyetujui konstitusi yang lebih liberal, menerima hasil pemilu dan menyampaikan penghargaan kepada kelompok pemenang, serta tidak memaksakan diri maju dalam Pilpres Tunisia saat ini.
Digarisbawahi bahwa tidak penting mengetahui apa yang disembunyikan Al-Ganousyi di dalam hatinya, tetapi apa yang telah dilakukannya dan An-Nahdhah sehingga Tunisia tidak terpuruk ke dalam perselisihan dan pertikaian, seperti negara-negara yang dilanda euforia Arab Spring lainnya. (islammemo/rem/dakwatuna)
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Rio Erismen
