Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Pecinta al-Quran

Pecinta al-Quran

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Ridwan Akbar)
Ilustrasi. (Ridwan Akbar)

dakwatuna.com – Rusaknya moral pemuda, sebenarnya memiliki obat. Orientasi berpikir pemuda yang tak terkendali, juga bisa diarahkan. Apalagi hanya sekedar menggiring pemuda kepada kegiatan positif. Bukan hal yang sulit bagi al-Quran.

Begitulah al-Quran membentuk kepribadian rasul dan para sahabatnya. Dimulai dari mendengarkan, memahami, menghafal, hingga mempraktekkan ayat-ayatnya dalam kehidupan keseharian.

Al-Quran tidak hanya melapangkan dada para pemuda yang larut dalam kegalauan, tetapi juga memberi ketenangan kepada pemuda yang berada dalam ketergesa-gesaan. Al-Quran juga menjaga harapan. Sehingga sumbu semangat pemuda tidak pernah habis. Tak ayal, jika al-Quran dan kemenangan merupakan integrasi yang tidak dapat dipisahkan.

Mencintai al-Quran memang butuh pendekatan. Tetapi puncak para pecintanya, berada dibarisan para penjaganya. Hafizh al-Quran, merupakan cita-cita tertinggi para pecintanya.

Sungguh indah, alur hidup para pecinta al-Quran. Dicintai manusia, dan dicintai Allah. Tak heran jika perekrutan mujahid HAMAS di Palestina dipilih berdasarkan kecintaan dan kepahamannya terhadap al-Quran. Sehingga amal shalih terus tumbuh dalam setiap tindakan, keberanian melawan senjata dan tank-tank baja, hingga kecermelangan dalam pengaturan strategi perang. Kalau sudah begini, janji kemenangan tanah Palestina itu bukan hanya dongeng belaka.

Semoga Allah memberi kita rasa cinta terhadap al-Quran. Dan bisa berbaris dalam barisan para penjaganya (Hafizh al-Quran).

Redaktur: Pirman

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Hubungan Internasional, FISIP UIN Jakarta.

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization