dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Solo. Aksi keprihatinan atas hilangnya pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH-370, ditunjukkan oleh anak-anak sekolah dasar (SD) di Solo, Jawa Tengah.
Di bawah gerimis, satu per satu siswa SD Nayu 2 Nusukan, menancapkan seuntai bunga mawar di depan lukisan pesawat MH-370 yang mereka buat sendiri. Tanpa dikomando, kemudian puluhan siswa tersebut berdoa, memohon pada Tuhan agar keberadaan pesawat dapat ditemukan.
Terlihat, air mata menetes di raut wajah salah satu siswa bernama Lugi Tri Banowati yang masih duduk di bangku kelas II.
Lugi mengaku sangat sedih atas musibah hilangnya pesawat yang membawa 239 orang tersebut. Meski tidak ada keluarganya di sana, namun Lugi dapat merasakan kesedihan para keluarga penumpang dan kru pesawat.
“Kasihan keluarga mereka yang ada di rumah,” aku Lugi saat ditanya penyebab dirinya menangis, Jumat (21/3/2014).
Meski masih anak-anak, Lugi terus mengikuti perkembangan informasi mengenai pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing yang hilang pada 8 Maret tengah malam itu. Dia memantau perkembangan informasi lewat televisi.
“Sampai sekarang belum ditemukan pesawatnya, semoga segera ditemukan,” harapnya.
Sementara Haristanto, penggagas doa bersama untuk MH-370 itu, mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus untuk mengasah rasa kepedulian para siswa terhadap sesama. “Kita hidup tidak sendirian, sehingga rasa tenggang rasa dan rasa kepedulian terhadap sesama manusia harus ditanamkan sejak kecil,” ujarnya.
Keberadaan pesawat tersebut memang masih misteri. Terkini, Australia menemukan dua puing di lautan yang diduga sebagai bagian dari pesawat MH-370, namun temuan itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Banyak spekulasi penyebab hilangnya pesawat yang muncul kepermukaan, mulai dari aksi terorisme, pilot bunuh diri, hingga pesawat mengalami kerusakan. (ris/okezone/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Saiful Bahri
