
dakwatuna.com – Jakarta. Serangan Israel ke Palestina menggerakkan massa aksi di depan Kedutaan Besar AS meski dibawah guyuran hujan deras, Minggu (18/11). Massa dari berbagai komunitas lembaga dakwah kampus (LDK) hingga komunitas muslim memadati jalan Medan Merdeka Selatan untuk mengecam serangan tersebut.
“Israel, Go to the Hell, Save Palestine, Save Palestine” teriak massa yang sesekali disahuti gema takbir.
Sebuah bendera Palestina dan Indonesia berukuran 5×6 meter dibentangkan oleh massa gabungan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Berbagai spanduk bertuliskan Save Palestine, Stop violence dan Israel go to Hell mewarnai aksi tersebut.
Ketua Humas PP KAMMI, Inggar Saputra mengatakan selain bentuk protes sekaligus kecaman terhadap Israel, aksi tersebut juga bertujuan mengajak masyarakat Indonesia memberikan bantuan konkrit terhadap rakyat Palestina. “Kami mengutuk keras kebrutalan pasukan Israel kepada warga Palestina,” tegasnya kepada Media Indonesia.
Salah seorang koordinator aksi, Darmawan mengatakan mereka sengaja aksi di depan Kedubes AS untuk menagih janji AS sebagai polisi HAM dunia. AS, imbuhnya, justru diam melihat pembantaian yang dilakukan Israeol terhadap Palestina. “AS harus bertindak tegas. Katanya Amerika Serikat guru HAM. Kenapa mash diam?” sindirnya tajam.
Sebelumnya massa bergerak dari Bundaran Hotel Indonesia. Massa yang mulai melakukan aksi dari jam 7.00 WIB tersebut secara tertib mengajak warga yang sedang berolahraga untuk peduli Palestina. Ada lima tuntutan yang mereka serukan.
Pertama mendesak PBB menyidang PM Israel, Benyamin Netanyahu sebagai penjahat perang. Kedua menyerukan Liga Arab berkonsolidasi dan membantu rakyat Palestina. Ketiga mendesak pemerintah Indonesia untuk merealisasikan pembentukan konsulat di Palestina dan terus menyuarakan boikot pada produk Israel. Keempat mengajak masyarakat Indonesia mendukung Palestina serta berpartisipasi mengisi petisi online di http://bit.ly/petition4gaza. (Vni/X-13/MIOL)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: