Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Agar Hati Tak Salah Mencintai

Agar Hati Tak Salah Mencintai

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Cover buku “Agar Tak Salah Mencintai”.

Judul Buku : Agar Hati Tak Salah Mencintai
Penulis : Jauhar al-Zanki
Penerbit : Pro-U Media, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Januari 2012
Tebal : 214 halaman

Mencintai dengan Benar

dakwatuna.com – Bercerita tentang cinta selalu saja menarik perhatian. Cerita tentang cinta tak pernah habis-habisnya, padahal ia hanya memiliki lima huruf “c-i-n-t-a”. Ada saja yang unik setiap harinya pada kata cinta. Inilah yang membuat sang pemiliknya tak bosan membicarakannya, ia begitu indah merasuk ke jantung hingga hati.

Cerita-cerita tentang cinta biasanya diidentikkan dengan cinta kepada lawan jenis. Memang itulah yang menjadi dasar dalam pembicaraan-pembicaraan tentang cinta. Karenanya bisa bahagia, karenanya juga bisa menderita, itulah cinta, kata pemeran utama Ketika Cinta Bertasbih, Oki Setia Dewi pada cover buku ini.

Ya, itulah cinta, walaupun para pelakunya kenyang dengan derita karena cinta, tetap saja cinta menjadi hal yang menarik baginya, sampai-sampai ia yakin akan meraihnya.

Entah mengapa, sang penulis buku cinta ini membuka pembicaraan, tiba-tiba ada perasaan lain pada si dia. Kalau sebelumnya biasa-biasa saja, kini hati jadi dag dig dug tak karuan. Saat disebut namanya, saat melihatnya, atau saat mengingatnya. Berdebar. Brrr…Bahkan jantung terasa mau copot kalau tiba-tiba berpapasan di tengah jalan. Waduh!

Apakah ini cinta? Naksir padanya? Atau bagaimana? Ah, bingung jadinya. Jangan-jangan saya dosa karenanya?

Yah, kita pasti pernah merasakannya, karena cinta adalah fitrah, tidak ada yang salah mencintai, hanya saja apakah mencintai dengan cara yang benar atau tidak? Kalau benar, maka bersyukurlah, berarti kita tidak salah meletakkan cinta yang sesungguhnya cinta. Tapi, kalau salah, tak tahu arah, tak tahu mana yang dosa dan mana yang berpahala, maka buku ini akan mengarahkan kita kepada cinta yang benar, mencintai dengan benar.

Cinta tak selalu cerah ceria, kadang berwarna kelam dan suram. Di sini pentingnya pengelolaan cinta yang baik. Menyandarkan cinta kepada pemilik cinta, Allah swt. Agar saat kelam tak tenggelam, saat terpuruk tidak ambruk, dan saat datang badai tidak tergoyahkan. Cinta tetap ada dan tersambung kepadaNya. Sehingga, cinta tetap menebarkan aromanya, menyeruak dalam dada dan menggugah ruang jiwa. Semerbak harum mewangi dan menelisik relung-relung hati sanubari. Tetap semangat. Tetap tumbuh, mekar, dan berbunga.

Baiklah, saya akan bongkar sedikit isi buku ini tentang bagaimana mencintai dengan benar. Agar cinta benar-benar berbuah bahagia dunia hingga akhirat. Pertama, cinta kita adalah cinta yang sehat; kedua, cinta kita adalah cinta yang taat; ketiga, cinta kita adalah cinta yang kuat; dan keempat, cinta kita adalah inspirasi penggugah jiwa.

Cinta yang sehat diterpa oleh syariat, jauh dari maksiat, nafsu, syahwat, dan syubhat. Yang ada adalah keteguhan jiwa, kebersihan hati untuk selalu dekat dengan Ilahi. Cinta jalannya adalah dakwah, nilainya ibadah, panduannya takwa, dan muaranya bahagia. Inilah cinta yang sehat, cinta yang jauh dari jerat maksiat.

Selanjutnya bagaimana cinta yang taat, kuat, dan inspirasi penggugah jiwa? Temukan dalam buku ini!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (12 votes, average: 8.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Ushuluddin UIN Suska Riau. Juga bergiat di FLP Cabang Pekanbaru. Ketua Umum KAMMI Komisariat Sultan Syarif Kasim UIN Suska Riau. Pengelola Rumah Cahaya Hikayat Pekanbaru.

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization