Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Muhammad SAW The Great Educator

Muhammad SAW The Great Educator

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Judul Buku: Muhammad SAW The Great Educator
Penulis : H Imam Nur Suharno SPd MPdI
Penerbit : Bina Insani Press Solo
Cetakan pertama: Mei 2012
Tebal : 112 hal.

dakwatuna.com – Guru adalah insan yang sangat dihormati dan dimuliakan. Pada suatu hari, Rasulullah SAW keluar dari rumahnya. Tiba-tiba beliau melihat ada dua majelis yang berbeda. Majelis yang pertama adalah majelis orang-orang ibadah yang sedang berdoa kepada Allah SWT dengan segala kecintaan kepada-Nya, sedangkan majelis yang kedua adalah majelis pendidikan atau pengajaran yang terdiri atas para guru dan sejumlah muridnya.

Melihat dua majelis yang berbeda tersebut, beliau bersabda, “Adapun mereka dari majelis ibadah, mereka sedang berdoa kepada Allah. Jika mau, Allah menerima doa mereka, dan jika tidak, Allah menolak doa mereka itu. Tetapi, mereka yang termasuk dalam majelis pengajaran, mereka sedang mengajar manusia. Sesungguhnya aku diutus oleh Allah SWT adalah juga menjadi seorang guru.” Kemudian beliau sendiri datang mendekati majelis yang kedua yaitu majelis pendidikan, bahkan beliau ikut duduk bersama mereka mendengar pengajaran yang disampaikan oleh seorang guru.

Ahmad Syauki, seorang penyair Mesir, pernah menyatakan bahwa guru itu hampir seperti seorang rasul. Mungkin itu terlalu berlebihan. Karena memang pada dasarnya, antara rasul dan guru memiliki tugas dan peranan yang sama yaitu mendidik, mengajar, dan membina umat.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT menegaskan tugas para rasul, “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Ali Imran [3]: 164).

Dalam ayat tersebut di atas setidaknya ada tiga tugas pokok seorang rasul yang bisa dijadikan pegangan oleh setiap guru, yaitu pertama, membacakan ayat-ayat Allah (at-tilawah), kedua, membersihkan jiwa (at-tazkiyah), dan ketiga, mengajarkan Al-Qur’an (al-kitab) dan sunah (al-hikmah).

Buku tersebut dimulai dengan pendahuluan yang mengupas bahwa guru merupakan ahli waris para nabi. Kemudian pada bab pertama dikupas standar kompetensi pendidik. Kedua, membahas kepribadian Rasulullah SAW sebagai pendidik. Ketiga, membahas mengenai metode pengajaran Rasulullah SAW. Keempat, membahas kaidah-kaidah pendidikan Rasulullah SAW. Kelima, membahas kurikulum pendidikan Rasulullah SAW. Keenam, membahas lembaga pendidikan pada masa Rasulullah SAW. Ketujuh, membahas murid-murid hasil pendidikan Rasulullah SAW. Kemudian pada bab ketujuh diperkenalkan tentang model pendidikan pesantren.

Buku ini mengupas sosok seorang Muhammad SAW sebagai “super professor” the great educator. Insya Allah buku ini akan menginspirasi bagi para pembacanya, terutama bagi para guru yang terhormat di sisi Allah. Buktikan!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (7 votes, average: 8.43 out of 5)
Loading...
Staf Pengajar Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat.

Lihat Juga

Lagi, Zionis Israel Lukai 37 Warga Palestina dalam Great Return March

Figure
Organization