Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pendudukan Israel Atas Jalur Gaza dan Tepi Barat tidak Sah

Pendudukan Israel Atas Jalur Gaza dan Tepi Barat tidak Sah

Ahmet Davut Oglu, Menlu Turki (mideastreports.org)

dakwatuna.com – Ankara. Pendudukan Israel atas Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan tidak sah dan pendudukan semacam itu diperkokoh dengan blokade tidak sah atas Jalur Gaza, kata Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu di Ankara, Senin (5/9). “Blokade dan pendudukan tidak sah semacam itu tak dapat diterima secara hukum” dan Turki akan “terus berjuang di kancah internasional bagi diakhirinya pendudukan tidak sah itu”, kata Menlu Turki tersebut pada suatu taklimat bersama utusan Palestina yang sedang berkunjung, Nabil Shaath.

Menlu Turki mengatakan pertemuannya dengah Shaath terutama dipusatkan pada pengakuan bagi Palesitna di PBB dan hubungan Turki-Israel belakangan ini. Turki memutuskan untuk menghasilkan resolusi dari Sidang Majelis Umum PBB mengenai Israel sebelum pergi ke Mahkamah Internasional, kata Davutoglu sebagaimana dilaporkan Xinhua, Selasa pagi. “Kami akan menyelesaikan persiapan kami guna memulai proses tersebut di PBB,” katanya.

Turki bereaksi keras terhadap laporan tim penyelidik PBB mengenai serangan personel pasukan komando Israel terhadap armada kapal bantuan menuju Jalur Gaza tahun lalu. Davutoglu pada Jumat (2/9) mengatakan di ibu kota negerinya, Ankara, hubungan diplomatik Turki-Israel akan diturunkan jadi tingkat sekretaris dua.

Sehubungan dengan laporan PBB mengenai serangan terhadap armada kapal bantuan tujuan Jalur Gaza tahun lalu, yang meliputi tuduhan terhadap Israel dan Turki, Davutoglu mengumumkan pada suatu taklimat, negaranya akan menurunkan lagi hubungan diplomatik. Turki juga berencana membekukan semua hubungan militer dengan Israel, sebab negara Yahudi tersebut menolak untuk minta ma’af atas serangan mematikan itu.

Itu berarti Turki akan menarik duta besarnya untuk Israel dan menggantinya bahkan bukan dengan seorang konsul, tapi seorang sekretaris dua, jabatan diplomatik yang lebih rendah. Pengusiran duta besar Israel cuma satu langkah dari banyak tindakan yang mungkin dilakukan terhadap Israel jika Tel Aviv tetap menolak untuk meminta ma’af bagi serangan terhadap flotilla bantuan, kata Presiden Turki Abdullah Gull di kota terbesar kedua Turki, Istanbul, pada hari yang sama.

Pada Sabtu (3/9), Kementerian Luar Negeri Iran memuji tindakan Turki mengusir duta besar Israel dari Ankara, demikian laporan kantor berita setengah resmi ISNA. Di dalam satu pernyataan, kementerian tersebut menyerukan pencegahan apa yang disebutnya sebagai pengaruh Israel terhadap perubahan hasil penyelidikan independen internasional mengenai serangan Israel pada Mei 2010 terhadap armada kapal bantuan menuju Jalur Gaza, kata ISNA. (Krisman Purwoko/antara/xinhua-OANA/RoL)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (8 votes, average: 9.13 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization