Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Teroris Norwegia itu Mengidolakan Israel

Teroris Norwegia itu Mengidolakan Israel

Anders Behring Breivik, tersangka teroris yang melakukan penyerangan di Norwegia, Oslo (AP Photo)

dakwatuna.com – Koran Israel mengatakan bahwa pernyataan di lembar-lembar dokumen Anders Behring Breivik, yang melakukan serangan kembar di Norwegia dan menewaskan 93 orang dan melukai puluhan lainnya itu, ternyata sangat mendukung Negara Israel lantaran kebencian Israel yang mendalam terhadap umat Islam.

Koran itu mencatat bahwa nama Israel disebut tidak kurang dari tiga ratus kali dalam sebuah dokumen Breivik yang terdiri dari sekitar 1500 halaman, semua kata Israel berkonotasi positif.

Membaca tulisan-tulisan teroris berusia 32 tahun itu menunjukkan dirinya seorang Zionis yang penuh gairah dimana ia melontarkan pujian dan respek bagi pemimpi Negara Yahudi, Binyamin Ze’ev Herzl.

Secara paralel, Breivik telah menyerang sebuah institusi politik di Eropa, terutama Uni Eropa, karena menurutnya Uni Eropa tidak berpihak kepada Israel.

Breivik juga memuji kebijakan Israel, yang menurut pendapatnya selama bertahun-tahun Israel tidak memberikan kewarga negaraan untuk sebagian besar penduduk Muslim yang hidup di bawah kendali Israel, dan sangat berbeda dengan Eropa yang membuka gerbang bagi Muslim dan memberikan mereka kewarganegaraan dan hak yang berlebihan.

Menurut surat kabar Israel itu, secara mengejutkan ternyata Brevik sangat intens mengamati semua tentang politik internal Israel. Dia memuji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menuurutnya telah membentuk koalisi sayap kanan, dan sekutunya adalah ketua partai Yisreal Beituna, kendati Netanyahu mengetahui bahwa jenis koalsi dengan sayap kanan ini akan memantik amarah Presiden Barack Obama dan mempengaruhi hubungan antara kedua negara.

Dia juga menulis bahwa sudah waktunya untuk menghentikan dukungan bodoh terhadap Palestina dan untuk memulai dukungan peradaban kepada Israel.

Dan juga sangat mengkritik negaranya Norwegia yang memberikan penghargaan Nobel Perdamaian kepada Presiden Yasser Arafat setelah perjanjian Oslo. (milyas/aljzr/knrp)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 9.60 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Palestina Tolak Rekonsiliasi Tanpa Kemerdekaan

Figure
Organization