Beberapa sarana untuk membangun rumah tangga Islam antara lain: memilih calon dengan baik, meluangkan waktu bertemu di dalam rumah, meluangkan waktu untuk berbelanja dan memperbaiki bersama barang yang rusak, mencukupi kebutuhan kelembutan jiwa dan kemasyarakatan, memanfaatkan waktu makan, pemanfaatan nenek dan kakek untuk menyampaikan kemampuan keduanya dalam bercerita dan pemanfaatan sarana modern, melakukan semangat kebaikan umum secara bersama, menjaga agar terlaksana hak-hak tetangga, dan membahagiakan istri.
Baca selengkapnya »Istri Minta Diceraikan Suaminya Jika Tidak Menyerahkan Diri dan Mengakui Sebagai Mata-mata Israel
“Aku tidak hanya cek-cok dan berperang dengan dirinya, tapi juga dengan diriku sendiri. Karena aku mencintainya, dan memiliki dua orang anak darinya."
Baca selengkapnya »Istri Pertama Sang Lelaki
Perempuan itu melirik lelaki di sebelahnya. Lelaki dengan kacamata minus yang duduk menghadap laptop, kedua matanya asyik tertuju pada layar, sesekali senyum mengembang di wajahnya dan ketikan mengalir dari jari-jarinya. Perempuan itu kembali melirik kecil. Sebal!
Baca selengkapnya »Tak Perlu Menjadi Presiden Untuk Menyejarah
Hiduplah untuk menyejarah. Tak perlu kita menjadi Presiden untuk dikenang sejarah, ataupun seorang pahlawan agar namanya terpampang di monument-monumen yang dikenang jutaan massa. Cukup hiduplah selayaknya, lalu berbuat baiklah. Hidupnya seorang anak yang berbakti kepada orangtua, pemuda yang taat pada agama dan pemimpinnya, pekerja yang setia pada profesinya, bawahan yang patuh terhadap atasannya, suami yang setia pada istrinya.
Baca selengkapnya »Maunya Istri
Maunya istri, engkau menjadi seorang sahabat yang selalu mengerti dirinya. Mau mendengarkan seribu satu kecerewetan, dalam bercerita, saat menegur, atau sekedar bertanya ini itu mengganggumu. Memberikan pelukan hangat saat istri sedih dan khawatir seraya menenangkan perasaannya yang kacau.
Baca selengkapnya »Goresan Hati
“Jika Abang hendak meninggalkanku dan ingin hidup bersama wanita lain, tak mengapa bagiku Bang. Mungkin ini sudah takdirku. Mungkin sudah suratanku harus hidup seorang diri. Tapi nanti jikalau Abang tidak jua memiliki anak bersamanya dan ingin kembali hidup denganku, aku akan ikhlas menerima Abang kembali. Aku akan mengabdikan hidupku lagi untuk Abang, satu-satunya lelaki yang paling aku cintai di dunia ini.”
Baca selengkapnya »Di Balik Diamnya Pria
Sang istri kemudian gelisah ketika melihat sang suami berubah menjadi diam. Mengapa ia tidak perhatian lagi dengan diriku? Mengapa pula ia tidak mau diajak bicara? Apakah ia sudah tidak lagi mencintaiku? Apakah aku sudah berbuat salah sehingga ia menjauhiku? Pertanyaan ini lumrah muncul dari benak wanita.
Baca selengkapnya »Lebih Dari Sekadar Tulang Rusuk yang Hilang
Duhai istriku, Engkau bukan hanya sekedar tulang rusuk yang hilang Engkau adalah anugrah terindah dari-Nya Begitu juga dengan anak cucu kita
Baca selengkapnya »Siapa Berani Mengalah?
“Bahwasanya akan ada seorang hamba pada Hari Kiamat nanti yang diangkat derajatnya, kemudian ia berkata, ‘Wahai Tuhanku darimana aku mendapatkan (derajat yang tinggi) ini?’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Ini adalah dari istighfar (doa permintaan ampun) anakmu untukmu.’"
Baca selengkapnya »Suami Shalih adalah Imam Dalam Keluarga
Ciri-ciri keluarga yang baik adalah keluarga yang didirikan atas dasar ibadah, terjadi internalisasi nilai Islam secara kaffah (sempurna), terdapat qudwah (keteladanan) yaitu keteladanan suami atau istri yang dapat dicontoh oleh anak, adanya pembagian tugas yang sesuai dengan syari’at, tercukupnya kebutuhan materi secara wajar, menghindari hal-hal yang tidak Islami, dan berperan dalam pembinaan masyarakat.
Baca selengkapnya »