Topic
Home / Berita / Internasional / Partai Nasionalis Turki Dukung Hukum Mati “Dihidupkan” Lagi

Partai Nasionalis Turki Dukung Hukum Mati “Dihidupkan” Lagi

Pemimpin Partai Gerakan Nasional (MHP), Devlet Bahçeli. (aljazeera.net)
Pemimpin Partai Gerakan Nasional (MHP), Devlet Bahçeli. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Ankara. Pemimpin Partai Gerakan Nasional (MHP), Devlet Bahçeli, menyatakan kesiapan partainya mendukung penerapan kembali hukuman mati pasca kudeta, jika AKP sebagai partai penguasa memutuskan hal itu, Selasa (19/07/2016) kemarin.

“Rakyat harus membalas setimpal mereka yang ingin merampas aspirasi dan hak demokrasi mereka,” ujarnya saat menyampaikan pandangan di hadapan anggota parlemen.

Lebih lanjut, Bahçeli mengatakan, “Wakil rakyat yang mulia, banyak yang meminta agar hukuman mati diterapkan kembali. Jika partai penguasa, AKP, memutuskan hal itu, maka kita akan melakukannya. Rakyat menunggu hukuman mati untuk para pemberontak yang menodongkan senjata ke arah rakyat dan negara. Mereka adalah pemberontak yang mengancam demokrasi, dan ingin merampas hak seluruh rakyat.”

Saat konferensi pers bersama PM Binali Yıldırım, Bahçeli kembali menyerukan kepada semua pihak untuk mengambil tindakan yang semestinya agar upaya kudeta tidak kembali terulang. Bahçeli juga menegaskan bahwa partai dan para wakilnya di parlemen berdiri mendukung demokrasi.

Partai MHP adalah partai terbesar keempat di parlemen, yang mempunyai 40 kursi.

Turki telah menghapus penerapan hukuman mati sejak tahun 2004 lalu. Hal ini sebagai upaya untuk bergabung dengan Uni Eropa. Hari Senin lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa rakyat Turki menginginkan penerapan kembali hukuman mati kepada mereka yang terlibat dalam upaya kudeta yang menewaskan setidaknya 230 orang. Uni Eropa sendiri telah memberi peringatan kepada Turki tentang hal ini.

Presiden Erdogan telah mengatakan bahwa pemerintahannya akan mengambil keputusan penting pasca pertemuan dewan keamanan nasional dan dewan kabinet, pada hari Rabu besok (hari ini). Keputusan itu akan diumumkan dan dilaksanakan dengan segera.

Hal ini seperti diumumkan oleh PM, Binali Yıldırım, saat menyampaikan pidatonya di hadapan parlemen. Yıldırım menyebut bahwa Turki akan mengambil keputusan penting yang membuat usaha kudeta mustahil terulang kembali. Yıldırım berjanji akan membersihkan pergerakan Fethullah Gülen sampai ke akarnya, hingga tidak bisa mengkhianati rakyat Turki lagi.

Terkait para perwira angkatan darat yang terlibat dalam upaya kudeta, dewan kepala staf militer Turki berjanji akan menghukum para “teroris pengkhianat” itu. Lebih lanjut dikatakan, “Kebenaran akan menang. Akan jelas mana tentara yang bersalah, dan mana tentara yang terhormat.”

“Kepada mereka yang menghinakan Republik Turki, akan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya,” ancamnya. (msa/wili/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization