Raguku hampir membuncah ketika kefanaan menyeruak
Kesabaranku tak pernah menyamai laba-laba yang menyusun jaring tinggalnya
Kosong… kosong kalbu ini ketika Kau jauh dariku
Bagai kaleng yang tak berisi, terlempar ke sana ke sini
Kuperankan segala deskripsi dan narasi yang Kau tuliskan di Lauhul Mahfudz
Apakah rasa syukurku yang tak bertepi begitu menaifkanku di hadap-Mu?
Atau mungkin rasa sabarku yang berbatas, hingga Kau mengajarkan berubahnya peristiwa di setiap detiknya?
Kesedihanku, kelemahanku, kekurangkanku selalu menjadi hal yang kutakuti ya Alloh
Kau tanyakan, mengapa?
Aku takut jika tak mampu menjaga amanah-Mu
Aku sedih jika tak mampu senantiasa melafadzkan dzikir untuk membasahkan lidahku
Aku lemah jika tak bisa menjadi pribadi yang kuat di setiap kesempatan yang Kau anugerahkan
Aku tak bisa lebih dekat kepada-Mu dalam setiap suka dukaku
Aku takut akan kealpaanku berkunjung di waktu-waktu yang telah Kau tentukan
Kumulai semenjak kini menyempurnakan ibadahku
Menghijabi hatiku dengan Kauniyah dan Qauliyah-Mu
Meneladani perangai Rasul dan para pendahuluku
Agar Kau senantiasa menjaga dan menunjukkanku jalan yang lurus
Seperti jalan orang-orang yang Kau ridhai
Menyemai kebaikan di tengah keterpurukan moral yang tergerus zaman
Tanpa pegangan, lupa pedoman, dan lalai kewajiban
Semoga kalbuku menderma kedamaian, mengalihkan kefanaan duniawi
Memiskinkan kemadharatan dan mencipta kemaslahatan dalam kebajikan
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: