dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Al-Quds. Inspektur Jenderal Polisi Penjajah Israel, Yohanan Danino, mengkritik keras tindakan dari anggota Knesset Israel yang kerap menerobos masuk ke areal masjid Al-Aqsha, Rabu (14/1/2015). Danino kemudian mebandingkan bahwa ancaman dari mengganggu Masjid Al-Aqsha jauh lebih besar bagi Israel ketimbang serangan bom nuklir.
Pernyataan ini diucapkan Danino dalam pidatonya di Universitas Ibrani di Al-Quds. “Apabaila kalian menanyakan kepada saya tentang manakah yang lebih bahaya; masjid Al-Aqsha atau tembakan bom nuklir yang mengarah ke Israel? Maka saya akan jawab, ancaman dari masjid Al-Aqsha jauh lebih besar dan lebih nyata ketimbang serangan bom nuklir.” jenderal polisi Zionis ini.
Dalam pidatonya, pejabat kepolisian penjajah Israel ini mengaku kesal karena permasalahan masjid suci Al-Aqsha kerap dijadikan dagangan politik oleh mereka yang melakukan kampanye. Seperti yang terjadi dalam pemilu Knesset 2013, para caleg menurutnya selalu menggunakan Al-Aqsha sebagai bahan kampanye mereka, padahal hal tersebut justru membuat kondisi di kawasan semakin bertambah buruk.
Danino mengecam perbuatan mereka. “Mereka mengganggu peninggalan umat Islam dunia demi mendapatkan dukungan suara, saya hanya bisa mengatakan kepada mereka, hasil dari tingkah kalian itu justru menjadi malapetaka bagi Israel.” jelasnya.
Ia kemudian menjelaskan berita yang dilansir oleh surat kabar Israel, Yediot Aharonot, bahwa ketika seorang caleg mengatakan, “Saya akan menaiki Jabal Haekal (lokasi yang berada di masjid Al-Aqsha sesuai dengan klaim Yahudi selama ini), agar saya dapat merubah kondisi ini semua menjadi lebih baik bagi Israel.” Maka saya akan katakan kepada dia, “rencana Anda itu teleh memeberi ancaman bagi keamanan Israel.” (msy/imo/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Muh. Syarief
