Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Pohon Kersen Kang Aher

Pohon Kersen Kang Aher

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Aki Awan)
Ilustrasi. (Aki Awan)

dakwatuna.com – Pohon Kersen di belakang ruang utama komplek gedung pakuan itu, usianya belum setahun, tingginya baru sedikit di atas kepala, ada dua pohon, mengapit pintu masuk ruang resepsi. Ahad pagi waktu itu, ketika kang Aher meminta gunting tanaman. Beberapa daunnya sudah mulai lebat menutupi jalan. Beliau potong sendiri, cabang – cabang baru yg sedikit mengganggu setapak menuju west wing gedung pakuan itu.

“Pohon Kersen ini mengundang burung” ujar kang Aher menjelaskan
“Kita bisa menikmati kicauan burung liar nantinya” lanjut kang Aher

Ada beberapa pepohonan baru di belakang gedung pakuan, yang jenis pohonnya beliau pilih sendiri, dan sebagian beliau tanam sendiri ada jambu kristal, petai, manggis, mangga, lengkeng, dll..

“Dahulu orang tua kita punya filosofi: moal waka nuar saacan melak (tidak akan menebang pohon sebelum menanam)” ungkap kang Aher

Iya..
Gubernur Jawa Barat yang baru menyelesaikan magisternya di IPB itu memang memiliki kecintaan tersendiri terhadap lingkungan, tentang menanam Pohon, tentang kelestarian air.

“Fungsi besar pemerintahan, kekuasaan, adalah mengkapitalisasi kebaikan. Dahulu di panti asuhan, paling besar kita bisa menggratiskan puluhan siswa, dengan kekuasaan ini, kita dapat menggratiskan jutaan”

Bagi kang Aher, memimpin, membuat sebuah program, sebuah acara, harus dipikirkan manfaat strategis besarnya, kali lipat manfaatnya, tidak boleh sekadar jargon.

Tentang menanam, tentang pohon, semangat ini harus mengejawantah dalam program, dalam pekerjaan, serius Jawa Barat melakukannya! Menyiapkan benih, distribusi, penyuluhan, mencari titik – titik yang tepat, yang harus dihijaukan kembali, Alhamdulillah, Jawa Barat menjadi yang terbaik dalam program menanam 1 milyar pohon.

Kang Aher selalu begitu, arahan, motivasi yang beliau berikan, berisi mulai dari tujuan mulia, membuka cara pandang lebih luas, sampai ke detail kecil yang orang lain tidak menyangka sekelas gubernur memberi perhatian akannya, ada ruang motivasi, ada semangat menjadi yang terbaik, ada visi detail yang unik yang lalu terbangun pada lawan bicaranya, pada instansi dan dinas-dinas terkait, yang menggerakkan mereka lebih lanjut. bukan! bukan tekanan, bukan paksaan!

“Sagala aya, pokonya yang mungkin dipelakan, pelakan aja apapun itu. Semakin banyak tanaman di sebuah kawasan, semakin hilang hama karena hamanya sudah saling makan  satu sama lain. Ada mata rantai kehidupan yang alamiah muncul  terjadi, tapi kalau hamparannya hanya satu, padi hungkul, pasti rawan hama. Makanya ekosistemnya diperlengkap, padinya aya, roay na aya, kacang na aya, pisangnya ada, pohon randu na aya, kaweni ada, pohon kelapa ada di pinggir-pinggir sawah. Pokoknya diusahakan ada yang seperti itu. Pisangnya bisa jadi uang itu. Kelapanya jadi uang, jadi petani penghasilannya dari mana-mana. Dari segala arah kita dapatkan, bioversity lebih menguntungkan ternyata” ungkap kang Aher saat pertemuan dengan para petani.

“Sebagaimana di kawasan selatan saya lihat koor bisnis pertaniannya jeng-jeng (albasia), tapi di situ ada mangli (pinus), ada manii (kayu afrika), ada macam-macam tanaman keras juga,  tapi meskipun paling banyak di jeng-jeng, ada nangka juga di situ, ada buah alpukat juga di situ, kalau 100 pohon saja kan dalam 100 hektar nggak kerasa, pinggir pinggirnya aja udah bisa 100 pohon itu, jadi polikultur ini lebih menguntungkan” lanjut kang Aher.

Kali lain, lepas isya waktu itu, di temarang lampu taman, usai shalat berjamaah, kang Aher berjalan mengitari taman belakang, menghampiri jambu kristal “sudah berbunga tuh” ujar beliau, berhenti di depan pohon kersen “udah tinggi ni” ujar beliau lagi, tersenyum, sebelum lalu beliau meminta izin pada kami dan masuk ke kediaman..

Ahh ustadz…

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

20 Tahun Berkiprah, Kepala Daerah dari PKS Gelar Konsolidasi Nasional

Figure
Organization