Frasa “masuklah kamu ke negeri Mesir insya Allah dalam keadaan aman” dijelaskan oleh Al-Thabari dalam dua konteks: Konteks pertama, adalah ketika Ya’qub bertemu Yusuf kemudian berpelukan (sebagai bentuk bakti dan penghormatan Yusuf kepada orang tuanya), dimana konteks kisah ini adalah sebelum memasuki Mesir. Setelah itu (baca: setelah berpelukan) Yusuf berkata kepada Ya’qub beserta orang-orang bersamanya “masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman”.
Baca selengkapnya »Ihwal Syair
Dengan demikian mendengarkan, membaca atau menulis syair itu boleh-boleh saja, selama syair itu sarat akan kebaikan dan hikmah yang bisa kita serap darinya sebagaimana syair yang mendzikir-dzikirkan asma Agung Allah swt, syair yang memuat puji-pujian dan sanjungan terhadap Baginda Nabi, syair yang mengajarkan nilai moral seperti menolong sesama, berbakti pada orang tua dan sebagainya. Jadi bagi anda yang senang dengan syair tak perlu cemas ataupun dilema lagi.
Baca selengkapnya »Jangan-Jangan Kitalah Golongan Muthaffifin Itu
Surat Al-Muthaffifin berbicara tentang akhlak dan perilaku yang sangat spesifik, yaitu akhlak dalam muamalah, lebih spesifik lagi akhlak ketika menakar dan menimbang. Ini berbeda dengan rangkaian wahyu yang turun sebelumnya, yang menitikberatkan pada penanaman fondasi keimanan, terutama iman kepada hari pembalasan, serta hubungannya dengan akhlak dan perilaku secara global. Surat ini menjadi ujian bagi orang-orang beriman, apakah keimanan mereka pada hari akhir serta nilai-nilai Islam lainnya yang terus-menerus dipancangkan itu jujur atau baru sampai level wacana dan pengetahuan.
Baca selengkapnya »Respons Ulama Sunni Terhadap Pengkafiran Sahabat Rasulullah SAW
Setelah pemaparan sikap permusuhan yang disebarkan oleh para ulama syiah Imamiyah, maka berikut respons kenyataan para ulama Ahlu Sunnah wal Jamaah, baik yang menyesatkan ataupun yang mengkafirkan syiah Imamiyah.
Baca selengkapnya »Wanita Bekerja dan Rambu-Rambunya
Pada dasarnya yang berkewajiban bekerja menafkahi keluarga adalah laki-laki (suami), sebagai wujud penjagaan, perlindungan, dan sifat amanah kaum laki-laki atas tanggungan yang Allah ﷻtitipkan kepadanya.
Baca selengkapnya »