Topic
Home / Arsip Kata Kunci: mata (halaman 8)

Arsip Kata Kunci: mata

Tangisan Warna

Demi memenuhi kehidupan keluarga, mereka bekerja keras memeras keringat, membanting tulang, meneteskan air mata demi menghasilkan produk yang baik dan tidak mengecewakan orang lain dan tentunya menjadi suatu nilai ibadah di mata Allah swt.

Baca selengkapnya »

Antara Ego dan Ibu

Entah kenapa, perasaanku kali ini agak trenyuh… tiba-tiba air mataku menetes seiring langkah kaki yang memasuki pintu gerbang sekolah. Semakin masuk ke dalam, air mata ini kayaknya semakin deras saja… saking menahannya, aku sampai berkali-kali mendongak ke atas, biar air mataku tidak tumpah ke pipi.

Baca selengkapnya »

Air Mata untuk Seorang Ayah

Sesaat setelah menjelaskan tujuanku, kubuka wawancara dengan pertanyaan dasar terkait penghasilan. “Penghasilan tidak pasti dik. Kecil, hanya sekedar menyambung hidup dari hari ke hari. Untuk membeli beras, saya upahan di ladang orang, jadi kuli tani, ikut bantu-bantu panen orang yang punya ladang, dan sebagainya dik”. Jawab ibu di hadapanku respek.

Baca selengkapnya »

Wanita di Mata Laki-Laki dan Agama

Pembicaraan tentang wanita adalah sebuah wacana yang selalu hangat dan tidak pernah ada habisnya, bagaikan mengarungi samudera yang tak bertepi. Makhluk Tuhan paling indah yang mewarnai dunia itu penuh fenomena dan rahasia, namun hanya sedikit yang mau dan mampu memahami itu. Sungguh maha Benar Allah atas firman-Nya "Dan tidaklah kamu diberikan ilmu kecuali sedikit". Ilmu yang menghiasi dunia hari ini adalah bagaikan air yang menempel pada ujung jarum ketika jarum itu dicelupkan ke dalam luasnya samudera ilmu Tuhan.

Baca selengkapnya »

Air Mata

Air mata yang mengalir melintasi kedua pipi merupakan gambaran perasaan hati seseorang. Itulah yang disebut dengan menangis. Suatu hari Aisyah RA menangis, lalu ditanya oleh Rasulullah SAW, “Apa yang menyebabkanmu menangis, wahai Aisyah?” Ia menjawab, ‘Setiap kali teringat neraka, aku selalu menangis. Apakah engkau ingat kepada keluargamu di hari kiamat nanti wahai Rasulullah?’

Baca selengkapnya »

Wahai Mataku

Wahai mataku, Sungguh ku bahagia memilikimu, Kau telah menemaniku semenjak kulahir di dunia, Kini seiring bertambahnya usiaku, Pandanganmu juga tak sekuat dahulu, Tapi kehebatanmu tak lekang karena waktu, Pesonamu tak tergerogoti pertambahan usiaku, Tak pernah berubah, Tak pernah lelah, Menemaniku menjalani hari.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization