Bahan “daging” masakan kasus ini adalah dugaan suap impor daging yang dilakukan oleh Direktur PT. Indoguna kepada Mentan, Suswono (kader PKS) melalui AF, seorang makelar atau calo yang kebetulan punya kedekatan secara pribadi dengan LHI yang merupakan Presiden PKS kala itu. AF dengan gaya retorika dan diplomasinya berhasil meyakinkan direktur PT. Indoguna bahwa keinginan bertambahnya jatah kuota impor daging untuk tahun 2013 bisa terwujud. Langkah dan strategi AF pun direstui oleh sang direktur.
Baca selengkapnya »Pemberitaan Media Mainstream Sudah Masuk Kategori Ghibah dan Iftira’
Isi dan cara pemberitaan media mainstream melupakan etika jurnalis. Apa yang dilakukan media mainstream pada kasus LHI sudah sangat berlebihan. Dalam konteks ini, maka apa yang dilakukan oleh media mainstream bis dikategorikan sebagai ghibah dan iftira', kebohongan.
Baca selengkapnya »Busyro: KPK Tidak Punya Wewenang Membubarkan Partai
"KPK atau penegak hukum, atau jaksa, kepolisian, kejaksaan, hakim itu tidak bisa. Kecuali hakim MK (Mahkamah Konstitusi-red)
Baca selengkapnya »Johan Budi: Hasil Pemeriksaan Terhadap Sri Mulyani Bukan Konsumsi Publik
KPK menolak membeberkan hasil-hasil dari pemeriksaan tersebut. Materi hasil pemeriksaan bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati oleh tim KPK di kantor KBRI di Washington DC, Amerika Serikat beberapa waktu lalu bukan untuk konsumsi publik.
Baca selengkapnya »Nudirman Munir: KPK dan PPATK Tak Perlu Jadi Alat Politik Penguasa
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ter indikasi dijadikan alat politik oleh penguasa.
Baca selengkapnya »PKS Kembalilah, Rakyat Setia Menunggu
Kader-kader harus segera menyadari bahwa masyarakat membutuhkan mereka. Hanya kader-kader PKS yang dapat berbuat di tengah-tengah masyarakat, tanpa bayaran dan tanpa balas jasa.
Baca selengkapnya »Mengkritisi “Opini” Majalah Tempo Edisi 20-26 Mei 2013
Berbeda dengan para pemilik media besar yang jika membacakan pidato saja, media miliknya mau siarkan dengan waktu khusus. Jika begitu, Tempo juga bisa mengutus reporternya untuk turun langsung ke masyarakat, tanya mereka yang tinggal di gang-gang sempit, bantaran kali, perumahan kumuh, siapakah partai yang rutin menyapa mereka dengan berbagai kegiatan positif. Apakah sekian banyaknya aksi nyata PKS di tengah masyarakat itu harus dilupakan, dan digantikan dengan citra negatif (korupsi dan esek-esek) hanya karena satu orang Fathanah yang memang pada faktanya tak pernah mengaku sebagai kader PKS?
Baca selengkapnya »Sikap Resmi PKS Menyikapi Ujian yang Menimpanya
Kepala Bidang Humas PKS, Mardani Alisera menjelaskan sikap PKS. "PKS tetap berusaha selalu menjadi partai yang lebih baik. Karena itu PKS membuka diri atas masukan, kritik, dan saran dari semua. PKS yakin itu bagian dari rasa cinta dan perhatian," ujarnya.
Baca selengkapnya »KPK Dan Serial Drama Yang Dipertunjukkan Untuk Rakyat
Ada nuansa berbeda yang kita rasakan dalam masa pemerintahan SBY jilid dua ini. Bukan sekedar kerja yang tulus dan apa adanya untuk menjalankan roda pemerintahan yang baik, tapi silih berganti dipertunjukkan rangkaian drama yang disuguhkan kepada segenap rakyat negeri ini.
Baca selengkapnya »Pengamat Hukum: Kurang Greget Tangani Kasus Besar, KPK Utamakan Pencitraan Daripada Profesionalitas
Pengamat hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muzakir mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih mengutamakan pencitraan daripada profesionalitas. Terbukti sampai saat ini KPK belum dapat menuntaskan kasus korupsi besar seperti Century dan BLBI.
Baca selengkapnya »