Topic
Home / Arsip Kata Kunci: biasa

Arsip Kata Kunci: biasa

Habits

Bagi orang yang terbiasa bekerja di kantoran, yang lebih dominan menggunakan otak dan aktivitas manajerial akan terasa berat di saat melakukan pekerjaan seorang kuli bangunan, yang lebih dominan menggunakan aktivitas fisiknya. Sebaliknya bagi seorang kuli bangunan akan terasa berat ketika harus menghabiskan satu judul buku atau seharian duduk di depan komputer mengerjakan tugas-tugas kantor.

Baca selengkapnya »

Bongkar Kebiasaan Lama Daurah Rekrutmen

Kita perlu memikirkan, mendiskusikan, dan melaksanakan hasil ide-ide kita untuk membongkar kebiasaan lama ini yang mungkin sudah tidak relevan dengan mahasiswa baru zaman sekarang. Banyak faktor yang menyebabkan Daurah Awal Fakultas sudah tidak menarik, seperti tempat yang tidak begitu jauh dari kampus atau kelewat jauh, maba ingin yang simple saja (bisa pulang, sehari selesai), pembicara yang kurang oke, publikasi yang kurang kreatif dan massif, kurangnya pendekatan kepada maba, pelayanan yang kurang all out, mentor ospek yang kurang siap, dan sebagainya.

Baca selengkapnya »

Suap, dari Pembiasaan ke Pembenaran

Keberanian melakukan dan menerima suap tak berbanding lurus dengan kadar intelektual maupun spiritual seseorang. Tingkat pendidikan, kebangsawanan, lembaga tempat bernaung, atau rajinnya seseorang beribadah tak bisa menjadi acuan terbebasnya dia dari urusan suap-menyuap. Dalam logika mana pun, suap jelas melanggar keadilan dan itu dilarang dilakukan oleh penganut keyakinan apa pun. Sebagaimana dalam Islam sendiri, hukum suap adalah haram.

Baca selengkapnya »

Bukan Kenakalan Biasa

Hidup ini adalah soal menambah. Menambah kenalan/ kerabat baik yang selalu mengingatkan dalam kebaikan, yang mendoakan walaupun jasad ini sudah terbungkus kain kafan. Atau menambah kerabat yang justru menjerumuskan kepada keburukan, yang tidak perduli ketika diri kita telah menjemput kematian. Dan barang siapa yang mentaati Allah dan rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS An-Nisa :69).

Baca selengkapnya »

Kisah Cinta yang Tak Biasa

kisah ini diakhiri dengan penolakan. Meski demikian, bukan berarti manisnya cinta tidak bisa kita kecup dalam kisah ini. Manisnya cinta dalam kisah ini terukir ketika seorang hamba melibatkan Allah yang Maha Mecintai (dengan shalat istikharah) dalam proses perjalanan mencari cinta. Dan juga, manisnya cinta akan terasa ketika kecintaan seorang hamba kepada Allah dan syariat-Nya melebihi dari apapun yang ada di dunia ini. Perempuan itu telah merasakan manisnya cinta, ia menjadikan ketidakacuhan seorang pria terhadap auratnya menjadi tolak ukur baik buruknya seorang pria. Karena, pria yang baik tidak akan meremehkan syariat dan perintah Allaah sekecil apapun itu.

Baca selengkapnya »

Sederhana Agar Bahagia

Sederhana jelas menjadi kunci untuk mereguk bahagia. Sikap sederhana menjadikan nikmat sedikit akan terasa meruah. Karena ada rasa lapang di dada. Biar minim harta, tetapi kita memiliki jiwa qana’ah. Ingatlah sabda Sang Nabi, “Orang kaya bukanlah yang banyak harta, melainkan yang kaya jiwa.” Pastinya, tidak mungkin memiliki kekayaan jiwa jika hidup kita jauh dari sikap sederhana.

Baca selengkapnya »

Bukan Guru Biasa

Kita sering mendengar kalau mendidik sering dimaknai sama dengan mengajar. Sebenarnya, mendidik mempunyai makna yang lebih luas dibandingkan dengan mengajar. Mendidik dapat dilakukan dengan cara mengajar. Tetapi mengajar di kelas, sebagai contohnya tidak selalu dianggap sebagai proses untuk mendidik. Memang, mendidik dan mengajar sering dimaknai sebagai tumpang tindih bahwa seorang guru mengajar di dalam kelas dengan maksud untuk mendidik peserta didik.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization