Topic
Home / Pemuda (halaman 59)

Pemuda

Uraian Cinta Untukmu Palestina

Di tengah damainya negri lain, negrimu kembali di bumi hanguskan. Tak pernah kupikirkan, jika aku berada di negrimu. Mungkinkah aku bisa setegar dirimu, Palestina. Kehilangan keluarga, sahabat, teman. Bahkan untuk tempat berteduh pun, tlah dirampas oleh para zionis Kini, aku hanya bisa menatapmu dibalik layar nan tipis ini. Melihat setiap tetesan air mata yang mengalir di wajahmu.

Baca selengkapnya »

Hati yang Terpilih

Masih dalam kebimbangan yang sama. Nayla masih larut dalam syair-syair lagu nasyid pernikahan. Mendadak hatinya meragu, apa yang salah dengan dirinya hingga terasa begitu sulit baginya untuk meniti jalan itu. “Nayla sudah siap menikah?” tanya Umi Aina pekan lalu. Pertanyaan Murabbiyahku itu sontak menghadirkan desir hebat di hatiku.

Baca selengkapnya »

Anakku (Bukan) Anakku

Rahasia itu biarlah hanya untukku. Akan ku jaga sampai mati. Takkan  ku beri tahu dokter itu kalau aku adalah ibunya. Aku tak mau membuat hatinya hancur mengetahui siapa sebenarnya ibu kandungnya. Dan aku tidak mau menghancurkan kebahagiaannya bersama keluarga yang telah membesarkannya.

Baca selengkapnya »

Betapa Kamu Masih Bisa

Di belahan bumi lain, saat ini, di tanah para syuhada, kebathilan tengah menyerang tiada henti. Sejenak, bersamaan dengan datangnya nikmat Tuhan padamu, berupa hujan yang turun membasahi bumi; angin yang berhembus sedemikian kencangnya; matahari yang tak henti menyinari, mari, kirimkan doa-doa terbaik untuk saudara-saudarimu di Gaza sana.

Baca selengkapnya »

Istri Pertama Sang Lelaki

Perempuan itu melirik lelaki di sebelahnya. Lelaki dengan kacamata minus yang duduk menghadap laptop, kedua matanya asyik tertuju pada layar, sesekali senyum mengembang di wajahnya dan ketikan mengalir dari jari-jarinya. Perempuan itu kembali melirik kecil. Sebal!

Baca selengkapnya »
Figure
Organization