Internasional

Sebuah saluran TV Israel dalam pemberitaannya Selasa kemarin (15/7/2014) menyebutkan bahwa Israel menanggung beban perang terhadap Jalur Gaza sebanyak 110 juta shekel Israel perharinya (sekitar 32 juta dolar AS atau 377 miliar rupiah), sebagaimana diberitakan Islam Memo (16/7/2014).

Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, menyatakan penolakan terhadap usulan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dan menegaskan bahwa perang dengan musuh (Israel) terus berlanjut karena gencatan senjata sama dengan menyerah, sebagaimana diberitakan Palestine Times (16/7/2014).

Selain bantuan pangan bagi sebagian besar penduduk Gaza yang kehilangan mata pencaharian akibat perang, ACT juga mengirim donasi dari masyarakat Indonesia untuk kebutuhan kesehatan melalui Jabaliya Medical Centre.

Militer Israel akhirnya mengakui jatuhnya korban tewas dari warga Israel akibat serangan roket pejuang Palestina, sebagaimana diberitakan Islam Memo (15/7/2014).

Mantan rabi (pendeta) Yahudi untuk militer Israel, Ovijaa Rontsakhi, mengakui bahwa gerakan Hamas berhasil menundukkan Israel dalam peperangan yang dikobarkan Israel sendiri saat ini, sebagaimana diberitakan Islam Memo (15/7/2014).

Brigade Izzuddin Al-Qassam berhasil mendapatkan sebuah dokumen milik militer yang disebarkan kepada seluruh tentara Israel.

"Saat ini kami sudah tidak butuh terowongan itu lagi. Kami sudah masukkan semua kebutuhan kami saat pemerintahan Presiden Mursi."

Pembantaian yang beberapa hari ini dilakukan militer Israel melalui serangan udaranya hanyalah karena Israel mengalami kekalahan dalam menghadapi perlawanan di Gaza.