Dalam satu video yang diperbincangkan warganet, tampak Al Syaikh menyerang Qutb dan al-Dido dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas.
Pada rekaman tersebut, Al Syaikh tampil dalam salah satu sidang magister seorang mahasiswa. Dalam tesisnya, mahasiswa itu mengapresiasi al-Dido dengan menyebutnya sebagai seorang ‘Syaikh’. Namun, hal itu ditentang oleh menteri Saudi tersebut.
Menurut Al Syaikh, ulama asal Mauritania itu tidak pantas disebut Syaikh. Ia pantasnya disebut ‘Syakh’ yang bermakna ‘air kencing’.
Selain itu, mahasiswa tersebut juga menulis Sayyid Qutb sebagai seorang ‘Ustadz’. Lagi-lagi hal itu ditentang oleh Al Syaikh, yang menyebutnya sebagai seorang ‘teroris besar’. Bahkan, Al Syaikh menyebut pengarang ‘Fii Zhilalil Quran’ itu sebagai sosok yang tidak punya moral dan adab.
Israel has facilitated #Hajj pilgrimage for 4,000 of its Muslim citizens in honor of #EidAlAdha. The Saudi minister of Islamic affairs, Abdullatif Bin Abdulaziz Al-Sheikh, praised Israel for, unlike other Muslim states, not preventing Muslim believers from performing their Hajj pic.twitter.com/62hhVn1Lbd
— Elad Radson (@EladRadson) August 23, 2018
Sebelumnya, Al Syaikh juga mengundang kontroversi dengan mengucapkan pujian pada Israel. Dalam menjelaskan para jemaah haji asal Palestina, Al Syaikh menyebut Israel sebagai sebuah ‘negara’. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: