Topic
Home / Berita / Daerah / KAMMI Bali Gelar Kajian Bertema Istiqamah Karena Cinta

KAMMI Bali Gelar Kajian Bertema Istiqamah Karena Cinta

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com – Denpasar. Organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengadakan kajian rutin untuk mahasiswa dan pemuda muslim dengan tema “Istiqomah Karena Cinta” pada Sabtu (19/8/2017). Kajian diadakan di lantai 1 Masjid Sadar Sesetan Jalan Tegal Wangi Gang Kenanga, Denpasar, Bali.  Selain dikuti oleh kader KAMMI Se-Bali, kajian ini juga diikuti oleh remaja Masjid yang ada di Kota Denpasar dan sekitaranya. Beberapa remaja tersebut adalahMasjid Remaja Masjid Generasi Muda Masjid Sadar (GEMMAR), Remaja Masjid Arbain Baitul Mukminin, Remaja Masjid Armada Nurul Huda Tabanan. Kegiatan kajian dimulai dari pukul 16.00 s.d 18.00 WITA usai shalat Ashar berjamaah. Kegiatan ini juga didukung oleh Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI) Bali dan Yuk Ngaji.

Pengisi Kajian KAMMI Bali

Ustadz Nur Asyur didaulat sebagai pemateri dalam kajian ini. Ustadz Nur Asyur memaparkan bahwa Istiqomah harus harus didahului dengan doa. Bagi seorang Muslim yang ingin Istiqomah di jalan Allah harus didahului dengan doa yang tulus dan semata-mata dilandasi dengan cinta kepada Allah. Seorang pemuda muslim yang ingin istiqomah juga membutuhkan sebuah suplemen yaitu ilmu. Tujuan selanjutnya adalah berusaha untuk menjadi seorang pribadi yang sholeh dan muslih. Maksudnya adalah harus bisa menjadi individu yang baik untuk dirinya sendiri dan untuk orang banyak. Istiqomah pun harus perlu proses tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan.

“Menjadi pribadi muslim yang Istiqomah perlu sebuah proses yang didahului dengan doa. Berusahalah untuk tidak hanya menjadi individu yang sholeh saja tetapi juga muslih” jelas Ustadz Nur Asyur.

Dalam konteks keimanan dan ketaatan sebuah keistiqomahan dapat dijabarkan dengan perbuatan-perbuatan. Senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT, berusaha konsisten dalam beramal, selalu bertaubat dan mengucapkan istighfar, menargetkan ibadah, selalu introspeksi diri, dan selalu mengingat kematian.

Ustadz Nur Asyur juga mendefiniskan cinta dalam Islam. Pertama adalah cinta kepada Allah SWT, cinta kepada Rasulullah, dan cinta kepada perjuangan Islam. Sedangkan yang kedua adalah cinta kepada keluarga, cinta kepada harta, dan cinta kepada tahta.

“Jangan sampai tahap kedua lebih tinggi dari tahap pertama. Sebab jika tahap kedua lebih tinggi, maka seorang pemuda muslim akan fokus mengejar hal duniawi ketimbang akhirat yang kekal abadi,” terangnya. Ustadz Nur Asyur menambahkan bahwa perlu diingat bagi seorang pemuda muslim bahwa cinta kepada Allah ditandai dengan mengagumi, ridho, dan berkorban. Dalam kajian ini juga dibagikan hadiah dua buku kepada dua orang peserta yang berani merangkum materi yang dipaparkan oleh Ustadz Nur Asyur.

Ditemui disela-sela kajian, Ketua KAMMI Komisariat Dewata, Muhammad Khairul Fathin, mengatakan bahwa kajian yang diadakan kali ini bertujuan untuk mengajak pemuda muslim agar aktif mengikuti kegiatan kajian di Masjid. Bukan tanpa alasan, Khairul juga menegaskan agar para pemuda menghabiskan waktunya dengan hal-hal bermanfaat agar selamat. Semoga kajian ini bermanfaat dan ilmunya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tujuan kegiatan ini untuk mengajak seluruh pemuda muslim untuk datang dan aktif mengikuti kajian di Masjid maupun Musholla. Semoga kajian ini dapat bermanfaat dan ilmu yang diperoleh dari pemateri bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (sb/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

7 Manfaat Traveling saat Libur Kuliah Bareng Teman-Teman

Figure
Organization