Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Mantan Presiden Tunisia Sindir Pedas Pemimpin Kudeta Mesir

Mantan Presiden Tunisia Sindir Pedas Pemimpin Kudeta Mesir

Al-Munshif Al-Marzuqi, mantan Presiden Tunisia (oumma.com)
Al-Munshif Al-Marzuqi, mantan Presiden Tunisia (oumma.com)

dakwatuna.com – Tunisia. Mantan Presiden Tunisia, Al-Munshif Al-Marzuqi (ditulis juga Moncef Marzouki) menanggapi dengan keras pesan yang disampaikan pemimpin kudeta Mesir, Abdul Fatah As-Sisi, kepada rakyat Tunisia agar menjaga eksistensi negara mereka.

Marzuqi yang saat ini lebih menfokuskan dirinya sebagai aktivis HAM mengecam As-Sisi atas imbauanya itu dan menyebutnya sebagai orang yang justeru menghancurkan negaranya sendiri (Mesir).

Marzuqi menulis di laman media sosialnya: “Giliran saya berpesan kepada rakyat Mesir agar mereka menjaga keselamatan negara mereka dari kehancuran. Setiap kita harus menjaga dunia Arab, Kebangkitan Arab (Arab Spring), menyelesaikan persoalan Palestina, dan membebaskan keluarga kita di Gaza yang diblokade oleh diktator-diktator (Arab dan Dunia).”

“Kita sangat membutuhkan negara Mesir yang merdeka dan terbebas dari korupsi, kelaliman (penguasa), karena dia (Mesir) tetap menjadi perisai utama yang akan melindungi umat. Pihak-pihak yang melemahkannya bermaksud untuk menjadikan perisai ini tumpul,” tambahnya.

Kritikan kepada As-Sisi di laman media sosialnya (islammemo.cc)
Kritikan kepada As-Sisi di laman media sosialnya (islammemo.cc)

Al-Marzuqi juga menuntut agar Presiden Mesir, Muhammad Mursi, yang digulingkan As-Sisi dan seluruh aktivis pro-demokrasi Mesir agar dibebaskan. Marzuki menyebut As-Sisi sebagai orang yang tidak tahu sejarah karena telah melakukan berbagai kebodohan.

Imbauan As-Sisi dipublikasikan pada Sabtu, 23 Januari 2016, lalu yang meminta rakyat Tunisia untuk menjaga negara mereka dan tidak menghancurkannya pada saat kesulitan ekonomi yang melanda dunia sekarang ini.

Dalam hal ini, sebelum menjabat sebagai Presiden Tunisia tahun 2011-2014, Marzouki adalah salah satu tokoh oposisi di negaranya yang ikut menggulingkan rezim diktator Zainal Abidin Ben Ali, pada Revolusi 2011, peristiwa yang mendorong keberhasilan Revolusi 25 Januari 2011 di Mesir menggulingkan Husni Mubarak. (rem/dakwatuna)

Sumber: Islam Memo

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization