Topic
Home / Berita / Daerah / Akibat Pernyataan Rasis Donald Trump, Banyak Non Muslim di AS Masuk Islam

Akibat Pernyataan Rasis Donald Trump, Banyak Non Muslim di AS Masuk Islam

Seluruh pejabat esselon IV/III dan II dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mendapatkan siraman rohani dari Gubernur Jawa Barat dan Imam Besar Masjid New York, bertempat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Ahad (13/12/2015)
Seluruh pejabat esselon IV/III dan II dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mendapatkan siraman rohani dari Gubernur Jawa Barat dan Imam Besar Masjid New York, bertempat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Ahad (13/12/2015)

dakwatuna.com – Bandung. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan dan Imam Masjid New York Amerika Serikat (AS) Shamsi Ali, menyoroti pernyataan rasis Calon Presiden AS Donald Trump yang melarang Muslim masuk AS. Pernyataan Donald Trump dinilai melukai umat Muslim, namun di saat bersamaan malah menimbulkan simpati mendalam sehingga banyak yang berpindah agama sekaligus kian merendahkan posisi Donald Trump.

Di depan ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sekaligus jamaah pengajian masyarakat umum, Ahmad Heryawan menyebutkan, pernyataan Donald Trump malah membuat posisinya semakin terpuruk karena menjadi sorotan warga dunia, baik Muslim maupun non Muslim.

“Malah makin banyak yang simpati ke umat Islam. Alhamdulillah, berdasarkan informasi yang saya peroleh, simpati kian berbondong-bondong kepada Agama Islam,” katanya dalam rangkaian Gerakan Shalat Subuh Berjamaan dan Kuliah Subuh, di Masjid PUSDAI, Bandung, Ahad (13/12/2015).

Malahan, dia menambahkan, dengan sejumlah kejadian kekerasan mengatasnamakan Islam, sekalipun terlihat merugikan secara kasat mata, namun juga mengundang rasa penasaran dalam mendalami ajaran Islam.

“Ini sesuai dengan ayat Quran, bahwa hidayah dan kebenaran tidak bisa dibendung-bendung sekira Allah kehendaki. Kita mendengar malah semakin banyak yang masuk Islam di negara non Muslim pasca serangan Donald Trump,” ungkap pria yang akrab disapa kang Aher itu.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Imam Masjid New York AS yang juga warga asli Bulukumba, Sulawesi Selatan, Muhammad Syamsi Ali menambahkan, di AS sekalipun saat ini banyak warga Amerika non Muslim yang berbalik antipati. Mereka menilai, Donald Trump rasis.

“Sudah tiga kota yang saat ini menolak kedatangan Trump, sebab mereka menilai Trump rasis,” katanya, seraya mengatakan kejadian mutakhir kian menegaskan ajaran Islam tentang keadilan, kesetaraan, toleransi, kebebasan, dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Akibat ulah Trump itu, Syamsi melanjutkan, tidak sedikit non Muslim yang malah berbalik ingin masuk Islam. Di New York Sendiri, lanjutnya, sedikitnya terdapat 120 ribu warga Muslim yang sejak lama mampu hidup berdampingan dengan kalangan, ras,dan agama manapun.

“Kita ingin selalu sampaikan kepada dunia bahwa Islam selalu mengajarkan keadilan dan toleransi,” tegasnya. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization