Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Doa Qunut Syaikh Jibril Dianggap Provokasi Terhadap Terorisme dan Bisa Diajukan ke Pengadilan

Doa Qunut Syaikh Jibril Dianggap Provokasi Terhadap Terorisme dan Bisa Diajukan ke Pengadilan

Syaikh Muhammad Jibril. (rassd)
Syaikh Muhammad Jibril. (rassd)

dakwatuna.com – Kairo. Praktisi hukum dan juga ketua organisasi Syubanul Muslimin yang pro kudeta, Ahmed Al-Fadaly, mengritik keras apa yang dilakukan Syaikh Muhammad Jibril dalam shalat tarawih 27 Ramadan, Senin (13/5/2015) yang lalu. Syaikh Jibril disebutnya sebagai provokator.

Al-Fadaly mengatakan bahwa Syaikh Jibril telah mengeksploitasi masjid dan mimbar untuk mengkampanyekan pemikiran ekstrem dan provokatif. Hal ini harus ditindak secara hukum, dan departemen wakaf harus bergerak memeloporinya.

Lebih lanjut Al-Fadaly mengatakan, “Syaikh Jibril telah menjadikan rumah ibadah untuk dijadikan corong menyebarkan pemikiran-pemikiran beracun dan politis. Sikapnya sangat membahayakan kepentingan nasional dan rakyat banyak. Tindakannya juga telah memberikan dukungan kepada aksi teror.”

Al-Fadaly juga meminta departemen wakaf untuk melarang Syaikh Jibril tampil di semua masjid di seluruh Mesir. Syaikh Jibril harus dikatakan bukan sebagai tokoh agama, dia harus dicap sebagai orang bodoh agama.

Ternyata departemen wakaf memang telah mengeluarkan keputusan melarang Syaikh Jibril menjadi imam, bukan hanya di Masjid Amru bin Ash, tapi juga di seluruh masjid di Mesir. Bahkan negara-negara Arab yang biasa mengundangnya akan diminta tidak tidak lagi mengundangnya untuk menjadi imam.

Dalam doa qunutnya pada malam ke-27 Ramadhan di masjid terbesar dan tertua di Mesir, Masjid Amru bin Ash, Syaikh Muhammad Jibril mendoakan agar para penguasa yang kejam dan zhalim dilaknat oleh Allah Taala. Hal ini, menurut menteri wakaf, Muhammad Mukhtar Jumah, adalah penghinaan terhadap negara dan sangat membahayakan kepentingan nasional. (msa/dakwatuna)

Sumber: Klmty

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization