Topic
Home / Narasi Islam / Humaniora / Jembatan Gerbang Memberi Manfaat Warga Kapuas

Jembatan Gerbang Memberi Manfaat Warga Kapuas

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Restgha Noriega)
Ilustrasi. (Restgha Noriega)

dakwatuna.com – Kabupaten Kuburaya Kalimantan Barat, salah satu Kabupaten yang banyak memiliki sungai, sungai di kuburaya ini menjadikan sungai sebagai jalur transportasi yang tidak bisa lepas dari kehidupan warga,dengan jalur sungai daerah daerah di kuburaya dapat terhubung dengan transportasi air, baik dengan kapal tambang maupun kapal speed. Seiring berjalannya waktu, perkembangan daerah darat dengan pembangunan jalan darat untuk trasportasinya menjadi beriringan dengan transportasi sungai, jalur sungai yang sebelumnya menjadi pilihan pertama sekarang muncul alternatif melalui jalan darat. Dan tidak bisa kita pungkiri bahwa jalur darat semakin berkembang dan memudahkan mobilitas warga untuk terhubung dengan wilayah lain. Secara perlahan jalur sungai mulai beralih menuju darat dan tetap tidak bisa lepas dari jalur sungai. Jalur darat akan tetap bersisipan dengan jalur sungai yaitu memerlukan perlintasan sungai untuk menghubungkan antara kawasan yang terbelah sungai. Namun menjadi catatan bahwa tidak semua dapat terhubung dengan adanya jembatan, dan pemerintah daerah tentu tidak serta merta dapat menyediakan semua jembata seketika juga. Dalam kaitannya ini kita perlu kenali menyadari bahwa keterlibatan kita sebagai warga diperlukan dalam memajukan daerah kita. Dan juga kepedulian dan kontribusi kita akan turut menyumbang kemajuan daerah. Salah satu contoh kontribusi nyata yang patut kita apresiasi dan menginspirasi adalah:

Ilustrasi. (Restgha Noriega)
Ilustrasi. (Restgha Noriega)

Eko, nama yang sangat singkat tetapi memiliki pemikiran yang luar biasa, mampu memberikan manfaat untuk banyak orang terutama warga di daerahnya. Acai, begitu warga memanggilnya Beliau adalah adalah seorang sarjana lulusan fakultas ilmu politik dan sosial. Berawal dari kepeduliaannya pada masyarakat yang setiap harinya melewati sungai kapuas menggunakan sepeda motor. Warga harus menunggu motor air yang cukup besar berjam-jam lamanya untuk mengangkut motor mereka menyebrangi sungai. Pak eko lah yang pertama kali berinisiatif untuk membuat jembatan yang mampu membantu masyarakat baik yang menggunakan motor atau sampan untuk melewati sungai kapuas yang cukup besar. Pak Eko merancang bagaimana membuat alat yang mampu mengangkut motor dan warga menyeberangi sungai tanpa harus menunggunakan motor air hingga berjam-jam lamanya. Akhirnya pada tahun 2008 pak Eko membuat alat tarnsportasi untuk membantu warga menyebrangi sungai. Ukurannya tidak begitu besar, alat transportasi tersebut dibuat dari kayu dan drum yang disusun rapih dan penuh perhitungan agar ketika alat itu dinaiki banyak orang dan sepeda motor, alat itu tetap mengapung dengan seimbang. Setelah 3 tahun pak Eko merasa alat transportasi tersebut kurang efektif karena selain kecil, alat tersebut pun harus ditarik. Kemudian dibuatlah jembatan. Jembatan tersebut bukan jembatan sembarangan, memang seperti jembatan Suramadu, tetapi jembatan ini jembatan tradisional yang dibuat dari susunan kayu dan drum sebagai pengapungnya. Jembatan ini bisa dibuka seperti gerbang ketika motor air lewat, tak perlu dibuka jika hanya Kato (Perahu menggunakan mesin Diesel) dan sampan yang lewat, karena jembatan ini memiliki terowongan yang cukup besar untuk dilewati kato dan sampan.

Ada yang lebih menarik lagi pada jembatan ini, yaitu ruang tidur pak Eko yang letaknya tepat di bawah jembatan yang bentuknya sedikit melengkung ini. Beliau membuat ruang kecil untuk tidur. Beliau mengatakan bahwa ruang itu dibuat agar ketika malam ada motor air yang lewat beliau bisa langsung bangun untuk membuka jembatan itu. Karena sebelum dibuat ruang kecil di bawah jembatan itu beliau tidak terbangun saat ada motor air lewat pada tengah malam meskipun sudah dipasang bel tetap beliau tidak terbangun, dari pengalaman itulah beliau membuat ruang kecil di bawah jembatan untuk tidur. Sederhana memang, tetapi dari hal yang sederhana itu beliau memberi banyak manfaat untuk banyak orang. Berawal dari ide, niat yang baik dan tindakan nyata lah beliau mampu memberikan manfaat untuk banyak orang.

Cerminan ini menyadarkan kita bahwa kontribusi yang dilakukan warga akan mampu memberikan manfaat yang lebih sekalipun dengan keterbatasan. Selain itu juga menyadarkan kita bahwa masyarakat dapat beraksi nyata untuk wilayahnya. Benar bahwa menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk membangun fisik daerah, namun dengan keterlibatan masyarakat pembangunan akan lebih bersinergi dan menjadikan proses pembangunan menjadi lebih tepat.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Guru Relawan Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa Angkatan 7.

Lihat Juga

Sembuhkan Amnesia dengan Al-Aqsha Awareness Week-nya SMART 171

Figure
Organization