dakwatuna.com – Dulu di bilangan Pondok Gede, Ahmad Heryawan menempati sebuah rumah kecil di gang yang tidak masuk mobil. Disitulah saya kenal beliau saat ada tugas dakwah. Dengan pakaian sederhana beliau mengelus vespa tuanya.
Terakhir bertemu sekitar tahun 2013. Saat beliau mengebumikan mertuanya yang wafat. Masih tetap sederhana. Pemakaman di kampung Jati Makmur – Pondok Gede yang hanya mampu di masuki 1 mobil dan gerbang makam yang hanya mampu di masuki pejalan kaki mendadak ramai. Namun tetap saja Ahmad Heryawan tidak berubah, tanpa pengawalan dan ramah menyapa tetangga lama beliau.
Kini sudah 2 periode Ahmad Heryawan menjabat gubernur Jawa Barat. Ternyata beliau tetap tidak berubah. Semakin kagum saya saat beliau antri makan. Sebagaimana yang diberitakan di rakyatmerdeka.com
Dengan baju putih dan celana hitam orang – orang di depannya tidak sadar bahwa di belakang mereka ada Pak Gubernur ikut antri makan di Rumah Makan Nasi Jamblang Ibu Nur yang berlokasi di Jalan Cangkring, Jawa Barat.
Salah seorang tokoh dakwah nasional bahkan ikut berkomentar “Patut dicontoh,” tulis Ustaz Yusuf Mansyur lewat akun Twitternya. (ann/dakwatuna)
Redaktur: Samin Barkah
Beri Nilai: