dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Washington. Para tetangga korban pembantaian terhadap 3 mahasiswa Muslim di Chapel Hill, North Carolina, Amerika, mengungkapkan bahwa tidak ada masalah terkait parkir kendaraan di lingkungan perumahan mereka. Seperti dihimpun dan diberitakan Anadolu, Jumat (13/2/2015) kemarin.
Salah seorang tetangga, Nathan, mengatakan bahwa tidak ada masalah parkir kendaraan di lingkungan tersebut. Karena setiap rumah memiliki tempat parkirnya sendiri. Kalau ada tamu sehingga tempat parkir tidak mencukupi, kendaraan bisa diparkir di tempat parkir gratis di jalan.
Dari keterangan dan kesaksian para tetangga itu, tidak mungkin sebab pembunuhan mereka adalah perselisihan dalam masalah parkir. Oleh karena itu, kerabat para korban meyakini bahwa motif pembunuhan mereka adalah kebencian terhadap Islam.
Ismail Muhareb, kerabat Deah Barakat, korban pembantaian, juga memberikan kesaksian yang menguatkan kesimpulan tersebut. Menurutnya, selama tinggal sendirian di lingkungan tersebut, Deah sama sekali tidak mempunyai masalah dengan para tetangga. Namun setelah menikahi Yusor, yang konsisten dalam mengenakan pakaian islami, baru muncul masalah dari salah seorang tetangganya, Craig Hicks. Bahkan Hicks selalu memegang senapannya saat berbicara kepada Deah.
Yang menjadi korban dalam kejahatan ini adalah Deah Shady Barakat, Yusor Mohammad Abu-Salha (istri Deah), dan Razan Mohammad Abu-Salha (adik Yusor). Mereka tercatat masih menjadi mahasiswa.
Adapun pelakunya adalah Craig Hicks, yang dikenal sebagai penganut atheis dan sering mempublikasikan pesan-pesan kebencian kepada agama melalui akun media sosialnya. Namun demikian, kejaksaan meragukan adanya motif kebencian dalam peristiwa ini. Pembunuhan ini terjadi karena perselisihan masalah tempat parkir mobil mereka. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
