Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Sepuluh Ribu Orang Hadiri Uparaca Peringatan Korban Perang Dunia II di Cina

Sepuluh Ribu Orang Hadiri Uparaca Peringatan Korban Perang Dunia II di Cina

Sebanyak 10.000 orang diperkirakan menghadiri upacara peringatan di Nanjing (bbc/xinhua)
Sebanyak 10.000 orang diperkirakan menghadiri upacara peringatan di Nanjing (bbc/xinhua)

dakwatuna.com – Cina. Presiden Cina Xi Jinping memimpin upacara kenegaraan untuk memperingati tragedi pembantaian Nanjing, pada Sabtu (13/12/2014). Upacara itu adalah yang pertama kali diadakan secara resmi oleh pemerintah Cina.

Sekitar 10.000 orang diperkirakan menghadiri upacara peringatan tersebut. Massa yang terdiri dari korban selamat, serdadu, dan pelajar turut mengheningkan cipta untuk mengenang para korban.

Dalam pidatonya, Xi Jinping mengkritik kaum nasionalis Jepang yang menyanggah pembantaian itu pernah terjadi.

“Siapapun yang membantah pembantaian tidak akan dibiarkan oleh sejarah, 300 ribu jiwa yang meninggal, 1,3 miliar penduduk Cina, serta semua orang yang mencintai perdamaian dan keadilan di dunia,” kata Xi sebagaimana dikutip kantor berita Cina, Xinhua.

Namun, dia mengingatkan rakyat Cina untuk tidak melancarkan kebencian terhadap sebuah bangsa hanya karena sekelompok kalangan minoritas di tubuh militer melancarkan perang agresif.

Pemerintah Cina menyatakan sebanyak 300 ribu orang dibantai di Nanjing ketika kota itu diduduki pasukan Jepang pada 1937 silam. Namun, kalangan nasionalis Jepang berkeras hal itu tidak pernah terjadi.

Presiden Xi mengatakan upacara yang pertama kali digelar di Nanjing ialah cara untuk memperjuangkan perdamaian, alih-alih memperpanjang perselisihan.

Upacara tersebut sekaligus menandai tiga hari libur nasional yang khusus diberikan guna mengenang korban konflik Cina dan Jepang.

Hubungan antara Cina dan Jepang menegang selama beberapa tahun terakhir. Kedua negara bersitegang soal wilayah di Laut Cina Timur dan sikap sejumlah pejabat Jepang yang mengunjungi Kuil Yasukuni.

Kuil tersebut didedikasikan untuk perwira Jepang era Perang Dunia II, di antaranya sejumlah nama yang tergolong penjahat perang. (xinhua /bbc /rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Demonstran Minta Trump Merdekakan Hong Kong dari Cina

Figure
Organization