Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Adakah Persoalan yang Berbahaya?

Adakah Persoalan yang Berbahaya?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

renungan-hidupdakwatuna.com – Hidup di dunia ini manusia tak akan pernah terlepas dengan yang namanya persoalan/permasalahan. Persoalan itulah yang akan mewarnai kehidupan manusia menjadi berwarna-warni sehingga manusia bisa dengan indah melalui kehidupan di dunia. Namun, adakah persoalan yang berbahaya yang harus dihadapi oleh seorang manusia?

Sebuah ilustrasi singkat yang akan menjawab pertanyaan kita tersebut. Adakah persoalan yang berbahaya?

Ketika seorang siswa menghadapi ujian sekolah yakni mengerjakan soal-soal. Apakah dia takut untuk mengerjakan soal-soalnya? Dia takut mengerjakan soal-soal karena takut mendapatkan nilai yang jelek. Padahal, soal-soal yang tertera dilembar ujian tersebut tidak menakutkan tapi kekeliruan dalam menjawab soal tersebut yang akan mengakibatkan nilai ujian menjadi rendah.

Jika dikaitkan dengan persoalan hidup dengan ilustrasi diatas maka bisa dikatakan bahwa soal-soal ujian itulah persoalan hidup manusia. apakah dia membahayakan? Semua soal-soal yang tertera di lembar ujian tidak ada yang membahayakan bagi siapapun. Soal-soal tersebut akan membahayakan jika dijawab dengan tidak benar. Sama halnya dalam kehidupan persoalan akan membahaya ketika kita salah dalam mencari solusi dari persoalan tersebut.

Tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa persoalan hidup berbahaya. Semua yang terjadi di dunia ini memiliki kandungan hikmah yang tersembunyi sehingga segalanya tersimpan kebaikan-kebaikan. Manusia sendiri yang membuat persoalan tersebut menjadi berbahaya, dia tidak tepat dalam menghadapi dan mencari solusi sehingga persoalan yang menimpa semakin menekan dirinya.

Kembali ke cerita siswa yang mengerjakan soal-soal ujian. Jika soal-soal ujian itu dia biarkan kosong tanpa mengisinya maka rasa takutnya semakin memuncak sebab dia pasti tidak akan lulus ujian tersebut.

Manusia ketika ditimpa persoalan kemudian hanya berdiam diri tanpa bertindak dan mencari solusi akan merasa semakin terbebani dengan persoalan yang ada. Dia akan semakin takut dengan persoalan-persoalan yang menjatuhi dirinya.

Bukankah sudah jelas jika soal-soal ujian tidak dijawab maka siswa tersebut tidak akan lulus ujian yang akan membuat dirinya semakin ketakutan? Manusia pun sama jika ia tak mau ‘menjawab’ persoalan hidup dengan berbagai solusi dan tindakan maka rasa takut itu akan bersemayam pula di dalam jiwanya.

Tergantung cara ‘menjawab’ persoalan itulah yang membuat diri manusia merasakan ketakutan dan mengatakan bahwa persoalan itu berbahaya. Padahal, tidak ada sedikit pun yang berbahaya dalam sebuah persoalan.

Solusi yang benar adalah salah satu kunci untuk ‘menjawab’ persoalan-persoalan kehidupan yang menimpa diri manusia. Cari solusi dan bertindak dengan benar agar persoalan tersebut mampu diatasi dan terselesaikan.

Manusia kadang terlena dengan persoalan sehingga melupakan dengan solusi yang harus dia ambil. Disebabkan terlena itulah dia membuat dirinya semakin ketakutan seolah-olah persoalan yang ada di hadapannya sangat berbahaya.

Ketika kita tertimpa persoalan, hadapi dengan mencari solusi dan tindakan yang benar tanpa berlarut-larut pada persoalan tersebut. Apa yang terjadi jika peserta ujian hanya terlena dengan soal-soal tanpa menjawab satu pun? Mereka akan kehabisan waktu serta memperoleh nilai yang rendah yang berujung pada rasa takut.

Begitu pula dengan persoalan hidup manusia jika dibiarkan tanpa dihadapi dengan mencari solusi dan tindakan maka akan membuang waktu sia-sia bahkan menjadikan manusia gelisah dan tak tenang dengan persoalan tersebut.

Salah satu tujuan manusia diberikan persoalan dalam kehidupan agar manusia mampu memecahkan dan menghadapi dengan berbagai solusi. Bukankah persoalan secara tidak langsung mendidik manusia?

Persoalan yang menimpa manusia pun bukan hanya untuk dibiarkan begitu saja. Tetapi. adanya tindakan yang harus dilakukan manusia untuk memecahkan persoalan tersebut.

Walaupun pada akhirnya semua keputusan tetap pada Sang Kuasa. Tetapi, setidaknya dengan mencari solusi dan bertindak adalah salah satu cara untuk menghadapi persoalan hidup yang menimpa sehingga tidak pernah terpikirkan bahwa persoalan hidup itu berbahaya.

Diri manusia sendirilah yang mampu mencari solusi dan bertindak untuk ‘menjawab’ persoalan hidup sebab persoalan hidup manusia berbeda-beda sehingga diri sendiri yang harus bertindak dan mencari solusi agar persoalan tersebut terselesaikan dan teratasi.

Bak soal-soal ujian nasional dengan duapuluh tipe jenis soal. Semua siswa dihadapkan pada soal-soal yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, sehingga dirinya sendiri yang mampu menjawab soal-soal tersebut.

Tak ada persoalan hidup yang berbahaya, berbahaya itu muncul jika tidak dihadapi dengan benar atau hanya dibiarkan saja sehingga membuat orang yang tertimpa persoalan itu menjadi gelisah tak karuan.

Hadapilah dengan optimis semua persoalan hidup yang ada. Semua persoalan itu pasti ada jalan keluarnya. Bukankan jelas seorang guru memberikan soal-soal kepada murid-muridnya pasti ada jawabannya. Tergantung tipe soal yang dibuat oleh sang guru. Apakah tipe soal yang mudah? Lumayan? Ataukah sulit? Intinya, semua soal yang diberikan mempunyai jawaban masing-masing. Tak akan pernah ada soal-soal yang akan membahayakan murid-murid yang akan menjawabnya.

Persoalan hidup diciptakan bukan untuk membahayakan manusia tetapi mendidik manusia agar semakin mendekati pada Zat yang memberikan persoalan tersebut. Zat yang akan memberikan solusi terbaik, jika seorang manusia tertimpa persoalan hidup dia berlari langsung kepada Sang Pemberi Persoalan dan Solusi.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan. Disela-sela menuntut ilmu sebagai mahasiswa diberikan amanah oleh dekanat menjadi reporter Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization