Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Syiah Kehilangan Lahan Suburnya di Sudan Setelah Berhasil Pengaruhi 12 Ribu Orang

Syiah Kehilangan Lahan Suburnya di Sudan Setelah Berhasil Pengaruhi 12 Ribu Orang

Presiden Umar Basyir saat berkunjung ke Iran (Rassd)
Presiden Umar Basyir saat berkunjung ke Iran (Rassd)

dakwatuna.com – Khartum. Iran, negara Syiah terbesar di dunia, baru saja kehilangan tanah suburnya dalam menyebarkan ajaran Syiah di wilayah Sudan. Padahal sudah ada sebanyak 12 ribu orang yang berhasil di-syiah-kan di Sudan. Seperti diberitakan Rassd, Jumat (5/9/2014) hari ini.

Pemerintah Sudan menutup kantor Pusat Kebudayaan Iran di Khartum dan kota-kota lainnya di seluruh Sudan, Senin lalu. Pemerintah Umar Basyir juga memberi waktu 72 jam kepada atase kebudayaan dan stafnya untuk meninggalkan Sudan.

Sebelumnya, khutbah di masjid-masjid banyak dimanfaatkan untuk memperingatkan warga Sudan akan bahaya penyebaran ajaran Syiah. Karena penyebaran ajaran ini dinilai sudah sangat berbahaya.

Sebuah kelompok jihad yang menamakan dirinya Abu Hamzah juga menyatakan akan menyerang orang-orang yang bertanggung jawab atas penyebaran Syiah ini. Di antara orang yang mereka target adalah Muhammad Mardhi At-Tijani yang dituduh sebagai penyokong dana dalam program penyebaran Syiah.

Awal kemunculan massal Syiah di publik Sudan adalah dalam acara peringatan Maulid Imam Al-Mahdi di daerah Jabal Auliya, sebelah utara Khartum. Sementara itu beberapa sumber informasi menyatakan adanya 12 ribu warga Sudah yang sudah berhasil disyiahkan.

Keputusan pemerintah Sudan menutup Pusat Kebudayaan dan Atase Kebudayaan Iran, menurut pengamat, disebabkan posisi Sudan yang sedang dikucilkan negara-negara Arab menyusul kedekatan Sudan-Iran. Sudan juga dituduh telah membuka akses bagi Iran untuk menyebarkan ajaran Syiah. Kedekatan ini juga tanpa alasan, Sudan sering dibiarkan sendirian menghadapi serangan bertubi-tubi dari dunia internasional dalam konflik dengan Selatan dan Darfur. Di saat itulah Iran menawarkan bantuannya.

Selain itu, keberadaan lembaga-lembaga Iran di Sudan juga sudah cukup mengganggu keamanan, misalnya setelah salah seorang pengikut Syiah berani menghina para sahabat yang menyulut kemarahan umat Islam Sudan. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization