Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Ketegasan Hamas dan Tradisi Berkhianat Kaum Yahudi

Ketegasan Hamas dan Tradisi Berkhianat Kaum Yahudi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi - Hamas. (image.pbs.org)
Ilustrasi – Hamas. (image.pbs.org)

dakwatuna.com – Nabi Muhammad SAW dan para sahabat ketika itu melakukan pemetaan terhadap kekuatan yang bisa mengancam kota Madinah. Hasilnya adalah wilayah selatan ancaman terbesar datang dari Quraisy Mekah dan wilayah utara datang dari Yahudi Khaibar.

Terhadap Quraisy Mekah, beliau melakukan dialog dan diplomasi damai sehingga lahirlah perjanjian yang terkenal dengan Perjanjian Hudaibiyah.

Terhadap Yahudi Khaibar, beliau mengambil keputusan yang amat jarang dilakukannya yaitu Pre Emptive Strike – a surprise attack that is launched in order to prevent the enemy from doing it to you.

Nabi Muhammad SAW menyiapkan pasukan dan menyerbu Khaibar. Tidak ada upaya dialog atau mengirim diplomat untuk perdamaian, meski harus berhadapan dengan pasukan Yahudi yang jumlahnya lebih banyak, punya persenjataan lebih canggih dan benteng Khaibar yang belum pernah ditembus oleh pasukan manapun.

Beliau sangat paham, Yahudi adalah bangsa yang punya sejarah panjang pengkhianatan bahkan sudah dilakukan oleh generasi pertamanya yaitu ketika Nabi Yusuf AS dikhianati oleh saudara-saudara kandungnya dan membuangnya ke sumur.

Maka mengertilah kita ketika Brigade Izzuddin Al Qossam memilih untuk bertempu mempertahankan Gaza dan Hamas dengan gagah berani mengatakan “Perdamaian hanya ada dengan syarat dari kami”.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang pemerhati keislaman

Lihat Juga

Hamas Kecam Sekjen PBB

Figure
Organization