Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Solidaritas untuk Gaza

Solidaritas untuk Gaza

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Gema takbir berkumandang di seluruh nusantara bahkan seluruh dunia. Suka cita merayakan Idul Fitri 1435 H diungkapkan oleh seluruh kaum muslimin. Dari anak-anak hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Lantunan takbir saling bersautan dari masjid satu ke masjid lain. Ungkapan kebesaran, tauhid, dan pujian kepada Allah. Gemerlapnya lampu, kembang api, dan suara petasan menambah meriahnya suasana perayaan. Terlepas dari pro-kontra penggunaan kembang api dan petasan.

Bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh keutamaan, di tahun ini telah selesai. Sungguh rugi bila kita menyia-nyiakan peluang yang begitu besar. Lantas amalan apa yang patut kita banggakan di hadapan Allah SWT ? Jawabannya kembali pada diri kita masing-masing. Kita tentu berharap agar semua amal diridhoi oleh-Nya, dan dipertemukan lagi dengan Bulan Ramadhan tahun depan.

Perayaan hari raya ini, tentu kita bahagia. Bisa menyantap berbagai macam menu makanan nikmat. Ada opor ayam, gulai kambing, ketupat/lontong, dan lainnya. Ditambah lagi pakaian, sandal, sepatu, smartphone, dan rumah, bisa jadi itupun baru.

Sahabatku, Apa yang kita bayangkan terhadap saudara kita di Gaza Palestina? Saudara kita di sana, tentu tidak bisa menikmati apa yang kita rasakan. Di hadapan mereka banyak luka tubuh, darah yang mengalir, jasad tubuh yang sudah tidak bernyawa, bahkan bisa jadi tidak bisa dikenali lagi. Mereka tidak bisa menikmati pakaian baru, bahkan rumah mereka pun hancur akibat terkena bom musuh.

Saudaraku, bagaimana rasanya bila kita makan sedangkan di hadapan kita ada keluarga yang terluka bahkan meninggal dunia akibat kekejian musuh ? Tentu kita secara normal, nafsu makan kita akan berkurang, perasaan di hati ini campur aduk antara sedih dan jengkel. Agresi Israel ke Gaza telah memakan banyak korban, dari bayi hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan. Anak-anak yang tidak mengenal petasan dan kembang api, tapi yang mereka kenal adalah roket-roket musuh yang mengintai mereka. Mereka tidak familiar dengan musik-musik yang melalaikan, tetapi Quran dan seruan-seruan semangat jihad tidak bisa lepas dari mereka. Tentu terasa sedih melihat keluarganya menjadi korban luka apalagi meninggal dunia. Tetapi mereka lebih sedih karena tidak lebih dulu menjemput kesyahidan.

Sahabatku, kita di sini bisa melaksanakan takbir keliling dengan aman, namun di sana takbir terus menggema tiap waktu di tengah serangan Israel terhadap Gaza.

Sahabatku, semoga rasa peduli kita terus mengalir tiada henti untuk saudara kita di Gaza. Peduli yang menembus batas geografis dan waktu. Bantuan harta, jiwa, dan doa adalah investasi kita di akhirat kelak. Semoga blokade Gaza segera berakhir, dan bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan mudah. Baik makanan, pakaian, maupun obat-obatan.

Tragedi ini telah menjadi bencana kemanusiaan. Ajaran agama apapun tentu mengajarkan untuk menolong korban bencana tanpa memandang perbedaan suku – agama – ras – golongan, dan melarang kekejian sebagaimana yang dilakukan Israel terhadap Gaza.
Sebagai seorang muslim tentunya ingat pesan Rasulullah Muhammad SAW: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota tubuh merintih kesakitan maka sekujur tubuh akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim). “Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang mukmin dari kesusahan dunia maka Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan orang dalam kesulitan maka Allah akan memudahkan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, maka Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba selama hamba menolong saudaranya”. (HR. Muslim)

Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…
Laa Ilaaha Illallah…Wallahu Akbar…
Allahu Akbar…Walillaahil Hamd.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal - Indonesia.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization