Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / Bertahanlah, Allah yang Akan Memberi Kekuatan

Bertahanlah, Allah yang Akan Memberi Kekuatan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (bidadarisurga.deviantart.com)
Ilustrasi. (bidadarisurga.deviantart.com)

dakwatuna.com – Saya pernah mengatakan pada adik tingkat saya yang baru masuk ke perguruan tinggi. Ia sudah belajar giat namun ada sedikit keluh ketika harus belajar terus menerus. Rupanya ada rasa bosan terselip. “Dek, nikmatilah masa-masa ketika kamu masih bisa giat belajar. Belajar itu nikmat, di masa-masa seperti mbak ini, belajar pun sudah tak konsen. Konsentrasi sudah terpecah dengan berbagai amanah.”

Amanah tiba-tiba berdatangan saat awal saya masuk ke dunia kampus. Pepatah mengatakan bahwa amanah tidak akan salah memilih pundak. Tapi masya Allah, kalau diperbolehkan memilih untuk menolak amanah, saya lakukan dari awal. Kita tahu bersama, amanah itu bukan hal kecil yang ringan di mulut, apalagi di pundak. Bahkan untuk berbicara soal amanah, mulut pun terasa berat. Ada tanggung jawab yang besar, sangat besar di sana. Saya tidak tahu harus bagaimana saya mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah nanti. Banyak kelalaian saya terhadap urusan amanah, banyak hal yang saya tak mampu menanggungnya. Tapi, kepercayaan patut dijaga, itu yang saya bawa. Bergeraklah hingga kelelahan itu lelah mengejarmu -Rahmat Abdullah-

Saya sempat iri pada teman-teman yang tak memiliki tanggungan lain selain kuliah. Mereka dapat berkonsentrasi penuh pada kuliah. Mereka dapat tepat waktu mengumpulkan tugas tanpa menunggu deadline. Astaghfirullah…

Sampai pada situasi yang sangat berat. Sering dalam satu hari rasanya saya sudah tidak mampu melakukan apa-apa lagi karena kelelahan, fisik, pikiran, hati, yang menyebabkan saya pesimis, apakah saya bisa menunaikan pekerjaan-pekerjaan saya yang belum tuntas hari ini? Tapi dalam keadaan seperti itulah saya menyadari, ternyata kita ini tak bisa apa-apa. Manusia itu punya lelah juga. Dalam keadaan seperti ini saya menyadari benar, bahwa kekuatan itu yang memiliki bukanlah kita, melainkan Allah saja. Saat dalam keadaan lemah seperti itu, betapa nikmat meminta tambahan kekuatan. Nikmat sekali ketika meminta kekuatan untuk berdiri, berjalan pulang ke rumah, atau meminta kekuatan untuk tetap bisa menuntaskan bacaan Al-Quran yang terabaikan.

Sangat terasa ketika pada akhirnya saya bisa kembali berjalan, ketika kembali dapat meneruskan bacaan, ketika dapat tersenyum, terasa sekali bahwa kekuatan itu datangnya dari Allah.

Ya, kekuatan-kekuatan itu datang karena saya telah pasrah, dan hanya kepada-Nya kita meminta, maka saya meminta kekuatan dari-Nya. Dan benar, kekuatan itu datang. Allah Maha Pemberi kekuatan.

Bertahan dengan semua yang telah berjalan.
Menyanggalah kaki, kuatkan
Sejajar lah pundah, kuatkan
Menggenggamlah tangan, kuatkan
Diamlah mulut, kau hanya berkeluh, kuatkan saja
Janganlah nanar wahai mata, tahan.
Kita butuh kerja sama, sendiri begitu menyakitkan, terkadang kita butuh bersandar. Bersandarlah, ada banyak pundak tempatmu bersandar.
Bertahanlah, lihat orang-orang yang mampu bertahan, tak iri kah?
Bertahanlah, minimal bertahan. Bertahan, jauh lebih baik daripada menyurutkan langkah.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penikmat traveling, gardening, dan writing.

Lihat Juga

Syaikh Tamim: Qatar Semakin Kuat Pasca Pemboikotan

Figure
Organization