dakwatuna.com – Jakarta. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengatakan masjid merupakan pesantren yang besar. Menurutnya, dalam setahun setiap Muslim setidaknya 100 kali beribadah di Masjid.
Hal ini disampaikan JK dalam acara ‘Pengajian Akbar dan Sarasehan Bazis Kabupaten Karanganyar’ di Halaman Masjid Agung Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (14/12/13).
“Masjid adalah pesantren yang besar,” ujar JK di hadapan sekitar 5.000 peserta yang hadir.
JK mengatakan, DMI mempunyai program agar masjid-masjid memiliki materi-materi ceramah yang lebih komprehensif. Tujuannya agar umat yang beribadah di Masjid bisa seperti nyantri di pesantren.
“Untuk itu DMI akan susun materi dakwahnya, agar seperti nyantri di Pondok,” ujar JK dengan wajah tampak cerah dan bersemangat ini. JK hadir dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna coklat ini.
JK berharap, ceramah-ceramah di masjid tidak hanya bicara urusan akhirat. Namun juga urusan duniawi seperti sains, ekonomi, sosial serta permasalahan sosial lainnya, karena hal tersebut juga merupakan ibadah.
“Di masjid tidak melulu bicara urusan akhirat tapi juga bicara ekonomi, sains dan lainnya yang bermanfaat. Itu kan ibadah juga,” katanya
Acara tersebut juga dihadiri Drs. H. Abdul Muid selaku ketua Bazis Kabupaten Karanganyar. Dalam sambutannya, Abdul Muid mengatakan bahwa JK adalah sosok negarawan yang dermawan, untuk itu JK bisa dijadikan teladan bangsa.
“Pak JK adalah sosok negarawan yang dermawan,” ujarnya.
Hadir pula dalam acara ini Bupati Karanganyar DR. H. Rina Iriani Sri Ratnaningsih, M. Hum, Wakil Ketua DMI KH. Masdar Farid Masudi, Sekjen DMI H. Imam Addraqutni, Bupati terpilih Karanganyar Drs H. Juliatmono, MM, serta Wakil Bupati terpilih H. Rohadi Widodo, SP. (detik/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: