Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Bendung Islamfobia Tentara Muslim Inggris Sambangi Sekolah

Bendung Islamfobia Tentara Muslim Inggris Sambangi Sekolah

Ilustrasi - Mahasiswa muslimah di Inggris (inet)
Ilustrasi – Mahasiswa muslimah di Inggris (inet)

dakwatuna.com – Inggris berencana mengirim tentara Muslim ke sekolah di seluruh negeri. Kunjungan mereka diharapkan membendung Islamfobia yang meningkat pascaperistiwa pembunuhan seorang tentara bernama Lee Rigby, Mei 2013.

Seusai melakukan aksi nya di Woolwich, sebelah tenggara London, pelaku pembunuhan menyatakan itu sebagai balasan atas tindakan tentara Inggris di negara-negara Muslim. Peristiwa ini juga memicu kejahatan terhadap Muslim melonjak.

Sebulan setelah kematian Rigby, serangan terhadap Muslim terjadi sebanyak 36 kali dalam sepekan. Awal Agustus lalu, Perdana Menteri Inggris David Cameron berkunjung ke sebuah masjid di Manchester. Ia mendengarkan cerita dari gadis kulit putih yang menjadi mualaf.

Gadis itu mengungkapkan mengenai perubahan perlakuan yang ia terima setelah berhijab. Ia mendapati perlakuan tak hormat dari orang-orang di jalan dan toko. Sebelumnya, ia tak pernah mengalaminya. Muslimah lainnya mengatakan, menghindari tempat-tempat tertentu.

Tujuannya agar dia tak diperlakukan tak baik karena mengenakan pakaian Muslimah. Dalam rencana kunjungan nanti, para tentara Muslim itu akan didampingi rekan Kristen mereka. Kemungkinan, tentara yang pernah bertugas di Afghanistan dan Irak dilibatkan.

“Ini kesempatan untuk menunjukkan ke siswa sekolah bahwa orang-orang dari keyakinan berbeda bisa bekerja sama di angkatan bersenjata,” demikian pernyataan sejumlah sumber di pemerintah seperti dikutip laman berita Independent, Ahad (25/8) lalu.

Program ini akan membawa pesan kuat setelah pembunuhan di Woolwich. Apalagi, korbannya adalah tentara. Selain itu, kunjungan para tentara ini akan menepis anggapan para ekstremis. Kerap muncul anggapan Muslim tak mungkin bergabung dalam angkatan bersenjata.

Dengan demikian, argumen bahwa Barat berperang melawan Islam terbantahkan. “Kami melakukan segala sesuatu untuk menentang konsepsi yang salah itu.” Kunjungan tentara Muslim ke sekolah akan bertepatan pula dengan peringatan seabad Perang Dunia Pertama.

Saat itu, ratusan ribu tentara Muslim berperang dan wafat untuk Inggris. Pekan ini, rencana kunjungan dimatangkan kembali. Pembahasan dilakukan oleh satuan tugas yang menangani ekstremisme dan radikalisme. Ini pertemuan kedua mereka.

Sekitar 650 tentara Muslim kini bergabung dengan angkatan bersenjata Inggris. Sejumlah tentara itu ditempatkan di garis depan.

Menteri Komunitas dan Keyakinan Sayeeda Warsi kini sedang mengkaji dua proposal untuk mengkoordinasikan kunjungan itu. Satu proposal, mengajukan usulan kunjungan dipimpin dari chaplain militer yang baru, Imam Ali Omar.

Sedangkan, usulan lain, kunjungan diorganisasi oleh lembaga independen, Curzon Institute. Seorang pejabat senior pemerintah mengungkapkan, program ini untuk mematahkan mitos kelompok sayap kanan.

Baik English Defence League (EDL) maupun dai radikal. Mereka kerap menyatakan, Muslim tak mungkin menjadi warga Inggris yang patriotik. (fk/rol)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Inggris Kecam Rencana Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel

Figure
Organization