Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Tokoh dan Lembaga Dunia yang Pernah Boikot Israel

Tokoh dan Lembaga Dunia yang Pernah Boikot Israel

Boikot Produk Israel (inet)
Boikot Produk Israel (inet)

dakwatuna.com – Jakarta. Setelah fisikawan terkenal, Stephen Hawking mengumumkan boikotnya dari konferensi yang disponsori oleh Israel Shimon Perez, media Israel mencatat selama beberapa tahun terakhir, sedikitnya enam tokoh yang berpengaruh di dunia turut memboikot konferensi yang akan diselenggarakan pada Juni di Yerusalem.

Surat kabar “Haaretz” mengungkapkan nama dari 6 tokoh yang paling menonjol dan lembaga yang telah menyatakan penolakan mereka terhadap pendudukan Israel dan kebijakan terhadap Palestina baik menolak untuk mengunjungi negara itu, memboikot konferensi dan menolak kerjasama komersial, akademik maupun budaya.

Adapun daftar tokoh terkenal dan lembaga yang memboikot Israel dan konferensi tersebut di antaranya:

Pertama, MUJI Jaringan Jepang untuk manufaktur dan pemasaran (perdagangan grosir), yang merupakan jaringan yang memproduksi dan memasarkan lebih dari 7000 produk termasuk stasioner, makanan, dan mobil. Pada 2010, MUJI menolak untuk membuka cabang di Israel, meskipun Israel mendesakan dalam menanggapi pihak Jepang mendukung dan mengadvokasi kepentingan rakyat Palestina.

Kedua, bintang rock dan musisi Inggris, Elvis Costello, yang membatalkan dua konser di Israel 2010 karena latihan tentara Israel yang dilakukan di wilayah yang diduduki. Pada saat itu, ia berkomentar tentang pembatalan konser dengan mengatakan, “Saya tidak bisa membuat sebuah penampilan di tempat di mana mereka mempermalukan warga Palestina atas nama keamanan nasional Israel.”

Ketiga, pada 2010, penulis dan sutradara Inggris, Mike Leigh, yang dianugerahi oleh Ratu OBE atas jasanya ke industri film, menolak untuk mengunjungi Israel karena pelanggaran terhadap warga Palestina di wilayah yang diduduki.

Keempat, Universitas Johannesburg di Afrika Selatan, mengumumkan pemutusan hubungan akademik dengan Universitas Ben-Gurion pada 2011 karena hubungan universitas dengan tentara pendudukan Israel. Uskup Agung Afrika Selatan, Desmond Tutu, mengomentari keputusan Universitas untuk memboikot Universitas Ben-Gurion dengan mengatakan, “Hubungan tersebut tidak dapat dilanjutkan, universitas Israel merupakan bagian penting dari rezim Israel dan memilih untuk menjadi seperti itu.” Dia menekankan dukungan yang terus-menerus untuk kampanye internasional untuk memboikot Israel, menarik investasi dan menjatuhkan sanksi.

Kelima, pada 2012, penulis, penyair, penulis dan aktivis sosial internasional Amerika, Alice Walker, menolak untuk salah satu novel yang paling kritis, “The Color Purple”, yang mendapat penghargaan National Book Award dan Penghargaan Pulitzer, yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani. Selain itu, pada 2009, ia berpartisipasi dalam kunjungan solidaritas ke Jalur Gaza dengan 60 wanita dari kelompok anti-perang dalam menanggapi perang Israel di Gaza.

Keenam, pada tahun ini, fisikawan ternama dunia, Stephen Hawking mengumumkan boikotnya dalam konferensi yang bertema: Menghadapi Esok 2013, pada Rabu kemarin, 8 Mei 2013. (usb/MINA)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Palestina Tolak Rekonsiliasi Tanpa Kemerdekaan

Figure
Organization